Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Kapan Aku Menikah? Inilah Waktu Paling Tepat.

Gambar
Kapan kamu menikah? Aku akan menikah saat telah menemukan jodohku. Aku akan menikah suatu saat nanti bila telah mapan. Aku akan menikah bila sudah siap secara mental dan keuangan. Aku akan menikah pada saat bla bla bla. Begitulah setumpuk jawaban normatif dari kaum yang belum teregistrasi di jurnal harapan para calon mertua. Cukup bias memang, hingga malaikat terkaitpun jadi  overthinking untuk turun tangan. Padahal si penjawab tanya lagi dilanda  insecure akan jodoh  pada stadium terparah. Jawaban dengan kadar substansi tinggi tentu hanya isapan jari manis belaka. Menghibur diri seraya memperindah mimpi hanya itu halusinasi paling mumpuni. Selebihnya apa? Paling hanya pertanyaan sakti " kapan aku menikah ya tuhan?" pexel.com Padahal menikah tak cukup di sisipkan saja dalam angan. Ia butuh juga disegerakan. Butuh diawali dengan aksi nyata seraya berdo'a pada tuhan.  Menikah ibarat tanggungan hutang masa muda nan tak akan lunas dicicil lewat dogma puji-pujian

Jodohku Siapa?

Gambar
Jodohku siapa? Memiliki jodoh lalu menikah. Membangun rumah tangga, memiliki anak, lalu berjeda iklan kebahagiaan hingga tua. Khayalan dengan tingkat kesyahduan maha paripurna. Semua pelajang pasti berharap demikian. Mengembangbiakkan harapan dalam penantian. Mengharap semesta turun tangan menghadirkan pertemuan. Oh tuhan, cepat hadirkan manusia idaman, tempat berteduh dikala hujan, ruang penitipan hati hingga kepala beruban, pembasmi dingin pencetus kehangatan. pexel.com Jodoh nan digadang-gadang nyatanya masih berwujud tanda tanya. Berjuta sangka tak berkesudahan meski tuhan telah menjamin mahkluknya berpasang-pasangan. Ya gimana, sudah ratusan purnama terlewatkan signal kehadiran jodoh belum juga terdeteksi paripurna. Lalu, apa penjawab tanya jodoh ku  siapa ? Sosoknya seperti apa? Alerginya akan apa? Ukuran sepatunya nomor berapa? Hobby dan cita-citanya bagaimana?  Begitu banyak tanya mengiringi rasa penasaran dalam penantian cinta. Begitu maruk waktu tersita. Nyatanya