Perbedaan Jatuh Cinta Dengan Kagum

Apa sih perbedaan jatuh cinta dengan rasa kagum? Seringkali kita lupa dalam menempatkan rasa apalagi kalau lagi jatuh cinta. Memberangkatkan halusinasi hingga melampaui awan padahal belum tentu itu cinta. Syarat dan ketentuan belumlah cukup. Rindu di dada tumbuh masih sebatas wacana bahkan sepihak saja. Si dia nan didamba angan tak memberi respon sesuai petuah hati. Apakah betul ini jatuh dalam cinta atau hanya sekedar kagum? Mari sibak dengan logika.


Antara cinta dan kagum
pexel.com

Membedakan Jatuh Cinta Dengan Rasa Kagum


Secara bahasa jatuh cinta artinya menaruh cinta kepada. Singkat padat dan jelas. Sedangkan definisi kata kagum adalah takjub atau heran (dengan rasa memuji). Cukup singkat serta sederhana juga. Setidak-tidaknya itulah makna disematkan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).


Apakah dengan membedah definisi masing-masing istilah tersebut, kita langsung bisa membedakan jatuh cinta dengan kagum? Nyatanya tak segampang itu. Di dalam dua istilah tersebut tersisip rasa. Hal yang terlalu sulit menterjemahkannya bila hanya bermodal logika bahkan ilmu bahasa.


Lantas, gimana dong? 


Baiklah, ini dia cara paling frontal membedakan jatuh cinta dengan rasa kagum. Lets check this out!


1. Tergila-Gila VS Apa Adanya


Saat kita tertarik atau kagum dengan seseorang, episode lanjutannya adalah tergila-gila. Sosok si dia akan terus terbayang-bayang di ingatan dalam jangka waktu tak tentu. Season penutup bakal hadir dengan keinginan untuk memiliki. Buah dari obsesi hasil panen kekaguman.


Lha apa bedanya? Bukankah orang yang jatuh cinta juga diawali dengan ketertarikan? Terbayang selalu, tergila-gila, lalu juga punya keinginan untuk melegalisir hatinya? Iya, nyaris sama sih. Faktor pembeda hanya kesungguh-sungguhan. Jika cinta sungguhan kita akan menyukai seseorang apa adanya


Sebelum melabuhkan cinta di dermaga hatinya, kita butuh kenal, butuh tau dulu baik buruknya si dia, kenal karakter aslinya. Meski cinta bisa saja membutakan hati akan perangainya yang diharamkan dunia asmara. Berbeda dengan kagum, dimana keinginan menggebu-gebu mengkamuflase rasa ingin tau lalu menerima apa adanya.


2. Kagum Hanya Tentang Keindahan Sedang Cinta adalah Penerimaan


Bukan tak jarang rasa kagum menutupi semua jejak-jejak ketidakbaikan seseorang. Apalagi bila mengagumi terlampau dalam. Pada porsi terparah manusia bisa saja melakukan pembelaan-pembelaan pada orang yang dikagumi, bila dihadapkan pada perdebatan tentang kultur negatif orang yang dikagumi. Batin hanya akan menerima segala hal tentang kebaikan hingga keindahan seseorang.


Sedangkan cinta adalah penerimaan serta penghargaan bagi insan yang telah berhasil membuat detak jantung berpacu tak karu-karuan. Seorang psikolog terkenal bernama Joshua Klapow mengatakan bahwa cinta adalah perasaan yang lebih dalam, kuat dan penuh penerimaan. Cinta melambangkan koneksi yang memandang seseorang secara keseluruhan. Selain ada rasa tertarik, cinta juga dirasuki rasa peduli, mengasihi dan menghargai.


3. Cinta Bicara Tentang Kemungkinan, Sedang Kagum Lebih Mendominasi Khayalan


Nyatanya kebanyakan kaum pencinta mengakselerasi rasa kagum hingga level halusinasi. Mengagumi seorang gadis cantik paripurna bukan tak jarang berlanjut hanya di mimpi. Seorang gadis nan terpesona pejantan berbody goals berakhir cuma di bangku perghibahan. Tercatat dalam khayalan namun terlalu kompleks untuk dimungkinkan.


Nihil pergolakan batin untuk menyuarakan keinginan untuk memiliki walau sebatas kemungkinan. Hal ini sangat berbeda dengan perasaan cinta. Selalu ada alasan untuk melahirkan kemungkinan bersatunya dua hati. Akan muncul wacana pedekate berpotensi kemungkinan unifikasi hati. Lahir aksi dandan super menor siapa tau nanti dilirik si dungdungpret trus ditembak deh. Mungkin saja bisa jadi. Iya kan?


4. Kagum Hanya Kulit Luar Sedang Cinta Lebih Ke Isi


Tak terlalu sulit menganalisa poin ini. Saat seorang perjaka kagum dengan keindahan paras seorang dara batasannya cukup sampai di situ saja. Dia kagum dengan kulit luarnya saja. Tanpa peduli si gadis gak bisa baca alquran, suka kentut sembarangan atau bahkan suka minum amer.


Lain halnya bila jatuh cinta dalam artian sesungguhnya. Tabiat, perangai, hingga falsafah hidup akan jadi tolak ukur dalam melabuhkan cinta. Makanya jangan heran bila ada pria muka pas-pasan punya kekasih cantiknya na'uzubilah. Atau gadis biasa-biasa saja punya pendamping pangeran tampan tanpa kerajaan. 


Jika cinta lebih pada isi ketimbang kulit luar, nalar pun bisa dibuat sesat jalan.
Mahacinta


5. Kagum Sering Melahirkan Obsesi Ingin Memiliki Namun Cinta Lebih Kepada Memberi


Para ciwi-ciwi tentu hafal dengan istilah pengagum rahasia. Namanya juga rahasia, tak jarang mereka terlalu misterius bahkan menakutkan.  Langkah paling aktual biasanya menguntit aktifitasmu sehari-hari walau terkadang hanya lewat sosial media. Obsesinya mendekati acap membuat risih. Iya gak sih?


Bagi si pengagum rahasia, dalam dirinya ada keinginan untuk berkenalan hingga memiliki. Kesempurnaanmu yang dia kagumi membuat ia terobsesi dan mencari segala cara untuk mendapatkanmu.


Tak seperti cinta yang tau batasan untuk memperjuangkannya. Memiliki atau tidak tak akan jadi fokus utama. Cinta sejati kadang juga sanggup merelakan. Melihat kamu bahagia walau dari kejauhan tak akan membuatnya gila pada cinta.


Cinta itu adalah keinginan untuk memiliki dan memberi tanpa ada maksud menguasai.
Mahacinta

Cinta sering menuntut perjuangan dalam memberi menu lengkap bernama kebahagiaan. Cinta tak mengharap imbalan dalam bentuk obsesi serta keterpaksaan. Cinta lahir atas dasar ketertarikan sama halnya dengan rasa kagum. Namun cinta lebih menerima, apa adanya, bernilai kemungkinan. Karena cinta lebih kepada isi dari pada kulit luar.


Cinta itu memberi meski memiliki kadang terasa tak mungkin. Karena cinta butuh kewajaran butuh diaplikasikan dalam tindakan. Bukan hanya sekedar mengagumi dari kejauhan.


Pujalah cinta itu semampumu. Karena pada hakikatnya cinta lebih cepat memudar dari rasa kagum. Jangan salah menimbang rasa. Pastikan itu cinta atau hanya kagum biasa. Mengagumi atau mencintai merupakan dua piihan bernilai sama. Lebihkanlah dengan memberi agar cinta sejati terwakili.





M💕💕E💕💕S



Share this:

Komentar

  1. mantap, ini mah kudu disebut ahli cinta masnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah bisa aja Bu Tira
      Jadi malu 🤣🤣

      Hapus
  2. Mas, Sekarang cintanya seperti apa hehe...

    Soalnya aku mo curhat hahaha.

    Ga ada bosannya berkunjung ke mahalova.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah malu dikunjungi seniorku. Cintaku sudah dikrantina mas hanya buat istri dan anak.ha,hah,ha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini