Baper Dan Jatuh Cinta Lagi, Hindari!

Baper adalah singkatan kata dari terbawa perasaan. Bahasa gaul kekinian yang disematkan muda-mudi untuk segala urusan berbau perasaan. Persamaan kata paling mendekati barangkali sensitif atau tipis hati. "Dikit-dikit baper, belum apa-apa sudah baper" begitu kira-kira seruan circle pertemanan.


Istilah baper ini erat hubungannya dengan masalah percintaan. Terlalu gampang jatuh cinta dan tergoda bakal dicap baper. Dan katanya kalau sudah punya pasangan, haram hukumnya baper lagi. Iya apa iya? Let's check this out! 


Memiliki pasangan adalah dambaan setiap insan pencinta yang sudah melunasi segala hutang dan pinjaman masa belia dan kanak-kanak. Tarif lokal dunia asmara yang memperdagangkan kisah romantisme akan lunas terbeli saat idola hati telah teregistrasi dan bisa dibungkus untuk dibawa pulang. Pasangan kini ada dalam dekapan. Sukses tersubmit dan terindeks cinta. Tak akan ada lagi cerita lara hati, karena sandaran nya kini telah ada. Setidak-tidaknya hingga waktu sementara, sampai hati tak menemukan cara untuk baper dan jatuh cinta lagi pada hati yang baru.



Saat telah memiliki pasangan, saat itu pula hikayat cinta akan ditulis dalam memori indah insan pencinta. Banyak suka dan canda tawa saat awal mulanya cinta mulai berkembang dan merekah menebar wangi hingga seantero jagad. Hati yang masih sama-sama muda dalam mencinta tak akan sanggup menganulir setiap decak kagum, setiap irisan rindu dan setiap sapaan hangat sang kekasih.


Setiap ornamen hidup hingga yang terkecil sekalipun tak akan pernah luput dari sengatan cinta yang membuatnya nampak indah bergelora. Benar adanya, saat jatuh cinta dunia laksana surga, lautan bak hamparan harapan masa yang akan datang, sedangkan langit serasa senantiasa berpelangi walau tanpa didahului hujan ataupun badai.


Begitu indahnya hidup memiliki cinta yang juga hidup dalam hati sang kekasih. Penantian panjang selama ini telah berhasil menjemput penawar kegersangan hati yang lalu-lalu. Yang ada kini hanya cinta dan jalinan kasih untuk dinikmati hati dalam masa yang tak pasti.


Namun tak selamanya kisah pertautan dua hati bisa diunggah rasa senangnya saja dan rasa bahagianya saja. Kadang timbul prahara, pertengkaran dan pertikaian yang menjurus pada perpecahan kongsi cinta. Kadang ada kalanya cinta berjalan baik-baik saja, tanpa kendala dan halangan untuk dicerca dalam cinta. Saat itulah hati akan tumbuh rasa jenuh dan bosan. Dan membuka peluang untuk melahirkan opsi lain, untuk mencoba peruntungan di kisah dan hati yang lain pula.


Sungguh suatu keniscayaan sesungguhnya, saat hati telah berpenghuni, saat itu pula muncul ambisi yang tak terkelola secara rapi, mengutus niat untuk membuat persimpangan rindu pada hati lain, yang sesungguhnya adalah larangan keras dari undang-undang dan regulasi asmara yang tak tertulis pujangga dan dewan cinta.


Maka akan lahir nantinya sebuah situasi sulit, saat hati dengan mudahnya terbawa perasaan (baper) untuk jatuh cinta lagi, padahal ia sedang mengemban cinta yang telah lama diusung dan belum masanya usang. Jika mesti jujur, bukanlah sebuah kesengajaan hati sejujurnya. Kedekatan dengan insan lain dalam jalinan persahabatan, atau tingkat frekwensi pertemuan yang cukup intens, mengutus hati untuk BAPER DAN JATUH CINTA LAGI.


Memang wajib diakui itu salah dan merupakan pengkhianatan terhadap cinta dan pasangan. Tapi hati hanyalah segumpal darah berjuta muatan makna rasa yang berpantang untuk didustai dan tak diakui. Maka sangat perlu cara dan jalan keluar, agar hati yang telah tertambat tidak baper lagi dan tidak jatuh cinta lagi.


Tulisan ini menawarkan solusi untuk menjaga ruang hati yang telah berpenghuni agar terkunci dan tidak membuka jendelanya lagi untuk hati lain yang lewat dan menyapa.


Cara Agar Tidak Mudah Baper Dan Jatuh Cinta Lagi


Jaga Jarak Aman Hati



Saat telah menjatuhkan pilihan hati pada pasangan, tentu anda akan diwajibkan memelihara dan merawat komitmen yang telah disepakati. Menjunjung tinggi harkat dan martabat hubungan adalah sikap yang dilarang keras untuk dielakkan. Jika ada godaan lain datang menghasut naluri, harus pandai dan bijak untuk mensiasati, demi terjaganya kelestarian cinta dalam sebuah hubungan.


Sesungguhnya hubungan yang telah terjalin atas dasar cinta tak pernah melarang penghuninya untuk menutup diri pada dunia lamanya dalam status pertemanan, persahabatan dan pergaulan. Cinta sejatinya tak pernah berniat menjauhkan sahabat dan teman untuk tetap diajak bercengkrama lewat segelas kopi, atau bahkan canda ria lewat chating sosial media. Memiliki cinta dan memiliki sahabat sama pentingnya namun beda settingannya.


Tapi satu hal yang perlu diakui namun tak mesti juga didustakan. Sahabat kadang ada juga yang rajin mengusik hati yang telah lama mencinta. Saat kita telah memiliki kekasih, diantara mereka ada juga yang mempesona hati, entah karena faktor kedekatan, atau karena seringnya pertemuan, entahlah,,,,,,,, terlalu sulit untuk dijelaskan.


Tak ada yang salah dengan teman yang tanpa sengaja menggoda hati untuk jatuh cinta lagi. Dia mungkin tak sadar bahwa anda adalah manusia yang gampang terbawa perasaan dan gampang jatuh hati.


Maka langkah paling strategis, adalah menjaga jarak aman hati anda dengan sahabat yang berpeluang mengunggah rasa cinta. Tanpa harus memutus tali pertemanan sesungguhnya, cukup dengan memberi sedikit ruang atau spasi, yang bertujuan meminimalisasi pertemuan, mengurangi percakapan, dan mengecilkan volume tegur dan sapa hangat. Niscaya hati anda akan selamat dari mara bahaya dalam sikap baper dan mudah jatuh cinta lagi.


Berhenti Tebar Pesona



Cukup sadar dan tau diri, itulah kata kuncinya. Jika mau jadi kekasih atau pasangan yang baik hati, konsekuensinya adalah menjaga hati untuk tak lagi tergoda apalagi mengkhianati pasangan lewat jalur selingkuh yang dilaknat cinta.


Jangan pernah lagi mempropaganda diri Anda sendiri dalam bentuk tebar pesona ke seantero negri. Apalagi Anda adalah manusia perasaan tipis yang sangat gampang terhanyut dan jatuh hati dari sikap perhatian, simpati dan keakraban seorang teman dan lawan jenis. Ingat pepatah pendahulu kita, tak mungkin ada asap jika tak ada api.


Jika ingin mempertontonkan kedigdayaan anda sebagai seorang arjuna penakluk cinta, cukup aplikasikan saja pada pasangan, bukan pada hati lain yang haram anda jamah. Jadilah seorang kekasih yang mencinta dengan sepenuh hati, bertanggung jawab dengan rasa sayang, dan tak neko-neko dan macam-macam.


Menebar berjuta pesona pada khalayak asmara adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab pada cinta dan pasangan. Tak peduli anda adalah seorang pria ataupun wanita, kalian sama memiliki peluang untuk suatu tindakan yang tak beradab bagi cinta. Pegang teguh saja janji suci yang telah terucap. Jaga hati dan sikap untuk tak menebar pesona dan jati diri. Jika ada godaan datang menghampiri, itu adalah imbas sifat berdosa kalian pada cinta. Stop dan sudahi saja sebelum jauh terhanyut ke arus perselingkuhan yang tak baik bagi cinta.



Berpegang Teguh Pada Komitmen



Akan ada masanya saat cinta telah mendatangkan bahagia pada dua anak manusia yang saling bersekutu dalam cinta, melahirkan sebuah perjanjian untuk berdamai dengan masa lalu, lalu mendelegasikannya dalam sebuah ikatan yang berpegang teguh pada komitmen untuk saling mencinta dan menyayangi.


Saat masa itu telah tiba, maka sebagai konsekuensi, seluruh pintu hati dan jendela cinta harus ditutup rapat dan dikunci agar tak hadir tamu lain dalam sosok yang lebih menggoda iman. Cinta dalam sebuah hubungan perlu bertali pengikat komitmen, agar tak terurai dari jalinan.


Meletakkan pondasi cinta yang kuat dan tahan benturan, adalah sebuah langkah awal terciptanya komitmen. Tak perlu bubuhi dengan segala kerumitan rumus cinta yang kadang tak terjangkau logika. Cukup berpegang teguh saja pada komitmen yang telah terbentuk, maka kisah cintamu akan selamat dunia dan akhirat, wkwkckk,,,,



Buat Batasan Dalam Pergaulan



Sebelas dua belas dengan poin pertama diatas, namun yang ini lebih substantif dari segi makna dalam pengaplikasiannya. Saat telah memiliki pasangan, tak ada sesungguhnya aturan atau larangan resmi untuk mengenal atau bahkan dekat dengan sosok lain, sejauh itu tak keluar dari koridor cinta.


Maka agar tak bertabrakan dengan naluri, harus ada batasan tertentu, apalagi bagi hati yang sangat rawan baper dan jatuh cinta lagi tanpa sengaja. Bukan untuk menawan hati agar terpenjara dalam cinta, tapi sesungguhnya demi kesehatan hubungan agar tak terjangkit virus mematikan dalam dosis "kebaperan" yang tak terkendali.


Berteman dan bersahabat boleh dengan siapa saja, asalkan jangan pernah bawa-bawa hati dan perasaan. Karenanya hati perlu dijaga agar tak mudah terjangkit cinta yang baru. Sosialisasikan saja batasan-batasan, agar selalu jauh dari godaan. Dan jangan pernah mengusung niat untuk menambah follower hati yang pada ujungnya sangat jahat bagi cinta.



Temukan Cara Untuk Berhenti Dengan Menganalisa Perasaan



Menganalisa perasaan adalah langkah paling bijak setelah hati yang memiliki cinta masih tergoda pada hati lain. Cari saja kebenarannya dalam relung hati tersebut pada sisi terdalamnya. Apakah ini jatuh cinta, atau hanya sekedar rasa kagum akan pesona indahnya insan lain.


Lakukan analisa tersebut dengan teliti dan mendalam, karena cinta dan kagum memiliki dinding perbedaan yang sangat tipis dan sering tak terbedakan oleh hati. Jika hanya sekedar mengagumi, maka tidaklah haram bagi cinta. Hanya perlu tindakan lebih lanjut, dalam bentuk upaya untuk berhenti dan buang muka.


Bukankah sudah ada pasangan dengan hatinya yang penuh cinta? Kenapa tak anda maksimalkan saja menyayang dan mencintanya di setiap helaan nafas. Cinta dan hubungan yang selalu di optimasi kadar posesif yang terarah adalah indikator untuk mendapat hasil sempurna dalam menganalisa rasa kagum atau cinta.


Jangan Lama-Lama Pacaran Segerakan Melamar



Meniti sebuah jalinan cinta dalam hubungan bilateral antar hati tidaklah baik terlalu lama dan berlarut-larut dalam kapasitasnya yang tidak tau cinta arahnya mau dibawa kemana. Hati perlu diyakinkan bahwa hubungan mesti dibawa kearah yang lebih berani dan bertanggung jawab.


Buat apa pacaran berlama-lama, bila membayangkan duduk bersandingan diatas pelaminan lebih syahdu dari pada saat memandang temaramnya rembulan malam, kamu bisa apa selain melamarnya dan halalkan dia secepat mungkin.

Cinta dalam sebuah hubungan butuh fokus akhir untuk melegalkannya, butuh niat suci untuk melamar dan mempersunting si dia. Agar hati tak pernah lagi bertanya cinta mau dibawa kemana.


Maka hal seperti itu adalah bentuk tanggung jawab cinta. Dari pada berlama-lama, yang ada hanya akan timbul kejenuhan yang memberi peluang untuk hati berkhianat dalam perselingkuhan. Temui saja kedua orang tuanya. Nyatakan seriusnya cinta anda, untuk mengajaknya bersama melalui masa indahnya hari raya cinta.






M💕💕E💕💕S




Share this:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini