Self healing Terbaik Pasca Putus Cinta

Mahalova - Self healing adalah sebuah proses penyembuhan luka batin atau mental yang disebabkan oleh berbagai hal. Luka batin yang dimaksud bisa berupa kesedihan tanpa batas episode, merasa gagal, cemas atau bahkan insecure nan berpotensi menimbulkan depresi. 


Dilansir dari psychologi today, self healing menjadi agenda pribadi untuk membenahi serta mengobati luka sendiri. Luka yang kali ini terasa sakitnya hingga hulu hati. Sehingga perlu pemahaman akan sumber petaka demi mempermudah penyembuhan cedera kalbu tersebut.


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seseorang mampu dan punya kuasa penuh menyembuhkan luka sendiri dengan tingkat keberhasilan mencapai 18-75 persen. Maha sempurna tuhan yang menitipkan hati dan akal pada setiap manusia.


Self Healing Pasca Putus Cinta


Putus cinta hingga kini masih menempati posisi teratas dalam hal penyuplai luka batin bagi generasi muda penikmat kegabutan. Putus cinta acap digadang-gadang sebagai sebuah petaka dengan kualitas sakit hati nyaris mendekati nilai sempurna.


Penyebabnya multi aksi. Putus cinta bisa disebabkan rendahnya kualitas tata kelola hubungan. Putus cinta juga bisa disebabkan perilaku ghosting salah satu member dalam hubungan tersebut. Bahkan, putus cinta bisa menjadi imbas atas penolakan kaum terkait yang enggan memberi restu berpotensi pelaminan.


Begitu banyak sumber mara bahaya pencetus kandasnya cinta dalam seutas hubungan. Ketimbang terpenjara dalam jalinan kasih nan toxic, maka putus jadi langkah teraktual meski luka hati pasca itu berpeluang mendonasikan air mata hingga debit tak terhitung jumlah.


Bagi mahalovers yang terjangkit wabah asmara bernama penyakit patah hati, dengan sepenuh hati ku persembahkan solusi. Dosisnya masih tetap tanpa resep. Hanya ramuan alami dari bahan dasar akal sehat nan bersimbiosis bersama azas manfaat.


Let's check this out!

Self Healing Terbaik Pasca Putus Cinta


1. Traveling


Ingat, dunia tak berputar di sekitar mantan. Move on setelah putus memang butuh waktu untuk memulihkan hati yang terkoyak. Dengan berdiam diri sama saja memparah keadaan. Peluang reinkarnasi kenangan pahit diputus sepihak sangat terbuka lebar terunggah kembali. 


Maka cara paling baik tentu saja menyibukkan diri. Berharap pelan-pelan luka batin sirna seiring waktu. Langkah paling strategis tentu saja traveling. Menapaki belahan bumi lain di seberang pulau.


Tak perlu jauh, sesuaikan saja dengan anggaran pribadi. Tak perlu ke luar negeri, destinasi  indah pemanja mata dalam negeri bejibun banyaknya. Pantai Padang hingga Raja Ampat, Danau Toba hingga Bunaken. Tinggal pilih dan mari kemasi harapmu.


Traveling merupakan program self healing terbaik karena traveling berfungsi meningkatkan kinerja otak serta mengurangi stres ataupun depresi. Di sisi lain, selama traveling kita akan banyak berjalan dan menggerakkan tubuh tentu saja hal ini baik bagi kesehatan jantung, otot dan persendian.


Selain itu, dengan traveling kita akan banyak mendapatkan kesan baru. Hal-hal baru yang dijumpai saat traveling akan berangsur-angsur menggantikan memori usang tentang mantan. So, let's rock! Di bawah langit yang sama terhampar keindahan berjuta pesona. 


2. Menulis


Menulis merupakan media menumpahkan perasaan yang tidak bisa diungkapkan secara langsung. Oleh karenanya, menulis juga dapat dijadikan sarana untuk healing. Tak usah pusing mau memulai dari mana, bodo amat saja soal penggunaan tanda baca. Terpenting mulai aja dulu!


Ada beberapa manfaat menulis
  • Meredakan stres
  • Memecahkan masalah dengan lebih baik
  • Menuangkan perasaan sesuai keinginan
  • Memperbaiki suasana hati
  • Meningkatkan daya ingat
Sumber : alodokter

Dari pada menulis status atau story galau tak jelas juntrungan di sosial media, mending menulislah untuk diri sendiri. Dunia tak perlu dikabari akan luka batin yang kita hadapi. Kita masih cukup kuasa membenahi luka batin tersebut dengan cara self healing.


3. Me Time


Me time adalah meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri. Meng-alokasin kesempatan memanjakan tubuh dan perasaan. 


Semasa pacaran mungkin rutinitas kita dipenuhi jadwal-jadwal kencan dan hang out berkelebayan. Ditambah lagi dengan banyaknya energi yang habis membenahi pertengkaran serta perselisihan. Iya, adat istiadat dalam pacaran seperti cemburu, merasa kurang diperhatikan serta aneka cekcok tanpa season akhir kadang tumbuh jadi candu sebelum hadirnya kata putus.


Disibukkan dengan urusan asmara membuat kita mengenyampingkan kebutuhan diri sendiri. Orang yang kala itu menyandang gelar kekasih menjadi fokus atas segala perhatian hidup. Menyisihkan sedikit waktu bagi diri sendiri tak tertera di agenda pribadi.


Setelah datangnya prahara berujung kata putus, maka kelelahan fisik dan batin selama ini tak layak untuk tak dihiraukan lagi. Meluangkan waktu sejenak nilai urgensinya teramat tinggi.


Memanjakan diri seraya memutus koneksi dengan dunia luar pilihan terbaik berkedok self healing. Akal fikiran serta perasaan sudah saatnya memasuki masa reses akan harapan. Tak bakal butuh waktu lama, ceria pasti lahir dari rahim kesadaran.


4. Mindfullness


Setiap orang pasti tak luput dari kesalahan. Tanamkan itu dalam fikiran secara sadar. Untuk sebuah kesalahan, logis memang hadir penyesalan dan kekecewaan. Namun bukan berarti manusia tak punya pilihan untuk belajar mengubah penyesalan menjadi kekuatan.


Kata kuncinya evaluasi diri. Berangkat dari kesalahan yang menyebabkan luka dalam,  pelajaran hidup maha penting tersisip di sana. Berdamailah dengan keadaan! 


Mengubah kesalahan jadi pelajaran. Lalu mengubah penyesalan jadi kekuatan.

Setiap orang pasti akan mengalami luka. Namun dengan keengganan untuk move on dari luka yang lalu, tentu merupakan sikap maha keliru. Kita hanya perlu sadar bahwa segalanya terjadi atas kehendak penguasa alam. Yakinkan saja dirimu se sadar-sadarnya bahwa semua pasti akan baik-baik saja. Maka metoda self healing seperti itu sudah lebih dari cukup.


5. Hindari Self Criticism

Sekali-kali mengeluh sebelum berdamai dengan keadaan tidak ada salahnya. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Menghakimi diri atas kekeliruan cinta porsinya bisa dibikin sederhana. Berbicaralah dalam hati "apakah aku layak se sakit ini, ah ku masih punya banyak waktu"


Dalam konteks self healing, permisif pada diri bukanlah hal tabu. Jangan paksa dirimu jadi terdakwa atas musibah putusnya cinta. Harapan belum saatnya terpenjara oleh luka made in mantan. Jangan tanyakan "apa salahku, seberapa besar dosa cintaku?"


Stop! Kritis pada diri sendiri akan membelenggu semangatmu untuk move on. Kamu dan mantan sama-sama manusia. Gagal berkualisi hati jangan ketengahkan kritik tajam. Di dimensi selanjutnya barangkali ada daratan cinta nan butuh Kau tapaki. Let's have some fun!


6. Mengadu Pada Tuhan

Semua yang terjadi atas diri kita adalah kehendak dan rencana tuhan. Luka batin bukanlah hal pengecualian. Tuhan memiliki rencana bagi tiap umatnya. Maka mengadu padaNya merupakan self healing terbaik dari segala metoda.


Tengadahkan tangan di sepertiga malam. Memohon diampunkan seraya diringankan beban. Semua do'a pasti dikabulkan. Asal sungguh-sungguh berpengharapan. Lalu luka batin mana lagi yang Kau risaukan?


Self healing atau apapun sebutannya, hanyalah upaya manusia keluar dari kerisauan. Keputusan tetap Tuhan yang memastikan. Ada tools yang Tuhan titahkan, bersujud padaNya dan baca Al-quran. Maka kekeliruan dan fikiran buruk akan terbang menjauh bersama setan.






M💕💕E💕💕S




Share this:

Komentar

  1. makasih sahringnya dan tergantung pribadinya ya mau move on atau gak, butuh perjuangan

    BalasHapus
  2. Ada satu kata yang membuat saya tersenyum: "berkelebayan".
    Terima kasih untuk artikelnya, Uda Eka. 🙏🏻😊

    BalasHapus
  3. Cinta? rasanya udah lama sekali denger istilah itu ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini