Gamophobia : Rasa Takut Pada Pernikahan Dan Berkomitmen

Ternyata ada penyakit kejiwaan jurusan cinta yang lebih akut berkadar kronis level atas dari sekedar filofobia. Ketakutan sebagai syarat utamanya tidak lagi bermotif cinta semata. Melainkan jauh lebih dahsyat derajatnya. Kali ini ketakutan yang dimaksud ada dalam sebentuk hegemoni perayaan cinta bertajuk pernikahan. Takut menjalin hubungan yang lebih serius atau takut menikah. Itulah makna yang ingin kita sembelih dari secarik istilah bertajuk Gamophobia.

Berkomitmen
pexel.com

Istilah gamofobia sendiri merujuk pada cerita usang zaman Yunani kuno dulu. Konon kabarnya ribuan tahun lalu masyarakat Yunani kuno memiliki ritual sakral bernama Hieros Gamos. Mereka beranggapan persekutuan tubuh diantara dua anak manusia berbeda jenis bukan suatu yang tabu. Namun dianggap memiliki nilai-nilai kesakralan tinggi karena melibatkan dewa dan dewi kayangan. Itu tradisi Yunani kuno ya! Buaya jangan jadikan ini modus pembenaran!

Tradisi Hieros Gamos lalu terbreakdown secara alami membentuk dua jenis ajaran kepercayaan cinta baru ketika itu, Gamomania dan Gamophobia. Gamomania diartikan sebagai perilaku penuh hasrat tak terkelola untuk menikah dan mempersekutukan tubuh. Barangkali istilah yang lebih masuk akal saat ini dapat kita sebut hypersex. Sedangkan Gamophobia sendiri merupakan kebalikannya. Ia merupakan gambaran ketakutan irasional seseorang untuk menjalani hubungan yang lebih serius. Katankanlah takut memiliki komitmen atau takut menikah.


Berbagai rona alasan diagungkan pria atau wanita para pesakitan yang terjangkit Gamophobia ini. Dalih paling logis senantiasa diupayakan penghadang ribuan tanya yang datang. Padahal sejujurnya mereka hanya sedang berusaha menyembunyikan kegelisahan dalam skala insecuritas hati maha tinggi. Tujuan pastinya tentu mengkamuflasekan rasa takut yang membuat malu.


Alasan Pria Takut Dan Menghindari Pernikahan

Untuk perihal cinta, agak diluar nalar sehat sebenarnya jika paham-paham cukup radikal teraplikasi di sikap pria normal. Seperti paham yang menganggap pernikahan sebagai suatu momok yang mesti dihindari. Padahal di lain pihak cukup mumpuni dalam jumlah golongan pria-pria minim kasih sayang. Golongan pria yang masih rentan termarjinalkan dari cinta. Para penyanjung kehadiran jodoh yang masih berada di jurang overthinking.


Lalu apa sebenarnya pangkal bala penghasut ragu dalam jiwa perkasa? Mungkinkah keengganan untuk terhalang dari kebebasan adalah pencetus berharga tinggi? Atau kecenderungan sebagian pria yang tak mau terpenjara dalam komitmen? Atau barangkali kelihaian mereka menempatkan diri dalam sebentuk hubungan tanpa ikatan jelas? Bisa kita sebut saja Hubungan Tanpa Status (HTS) bahkan Jenis varian lain bertema Teman Tapi Mesra (TTM). Hmm,,,bisa jadi!

Faktor penyebab pria fobia dengan komitmen serta pernikahan antara lain :

  • Keraguan akan kemampuan keuangan
  • Masalah pekerjaan
  • Terlalu menikmati kebebasan
  • Takut bertanggung jawab
  • Takut akan resiko merawat anak
  • Takut tersisih dari circle pergaulan
  • Takut akan perceraian

Masih banyak sebenarnya penumbuh sangsi berselimut ketakutan setia hinggap di sanubari para pria lajang. Namun beberapa poin di atas dirasa sudah cukup mewakili motif lain agar tak terlalu menggenaskan. 


Pria sejatinya pejuang sesuai makna didengungkan Mahacinta. Dimana pria sejati itu merupakan pejuang atas segala keinginan. Tak terkecuali keinginan untuk menikah seraya merayakan cinta.


Jika keinginan menikah itu sendiri yang nihil, meski kah diksi berjuang dihilangkan satu baris dari nalar pria? Lalu apa pasal dengan kodrat pria sebagai pemimpin? Apakah terpenuhi syarat kelaki-lakian jika tak didaulat jadi pemimpin keluarga? Pria penganut ajaran Gamophobia kudu wajib utaskan jawab!


Penyebab Wanita Fobia Pada Pernikahan


Sejurus tapi beda dunia persilatan. Wanita tak lebih menang dalam jumlah pengusung niat anti berpasangan. Wanita cenderung tak menitik beratkan kebebasan sebagai candu penjangkit Gamophobia. Bagi mereka menikah bisa saja dijadikan penghalang asa membangun personal branding di mata dunia.


Pada kondisi terparah, wanita sanggup memilih mengurusi kesendirian dari pada membangun keseriusan dalam hubungan. Sebab utama beraneka corak tabiat. Diantara lain adalah :

  • Trauma melihat perceraian orang tua
  • Trauma yang timbul akibat jadi saksi Kekerasan Dalam Rumah Tangga
  • Mengalami langsung Kekerasan Dalam Pacaran (KDP)
  • Enggan terlibat konflik dalam keluarga
  • Kekhawatiran masalah Ekonomi
  • Lebih peduli pada karier dan pekerjaan
  • Menganggap semua pria sama (bejat)

Kini tersisa sedikit tanya. Apakah takut menikah bisa dipersamakan dengan keengganan menikah? Di laman lain Mahacinta akan mencoba mengupasnya lebih detail lagi. Hitung-hitung buat menambah volume konten yang agak seret akhir-akhir ini. Perilaku atasan yang bersinergi dengan kebutuhan kantor, semakin mempersempit kans untuk menambah jumlah konten di minggu ini. Jadi, ikuti saja terus tulisanku kedepan! Pasti jauh lebih seru lagi.


Sekarang mari kembali ke tema!

Ciri-Ciri Pengidap Gamophobia

 

Untuk lebih mengenal dekat dengan penderita gamophobia ini,  berikut disajikan ciri-ciri khusus seperti dilansir dari sehatQ.com


1. Moodnya Penuh Tanda Tanya


Penuh tanda tanya
pexel.com

Penderita gamophobia acapkali menggunakan kata "mungkin", sebagai ungkapan ketidakjelasan jalan fikiran mereka. " saya mungkin akan datang jam 8" dari pada " saya akan datang jam 8".


Selain itu gamophobia juga terlalu gampang berubah mood. Sulit sekali memprediksi perilaku dan suasana hatinya. Hari ini bisa saja dia terlihat gembira dan bergairah, namun esok hari bisa saja dia menghindari Anda oleh sebab tak jelas.


2. Sulit Mengekspresikan Diri

Sulit mengekapresikan diri
pexel.com

Pengidap gamophobia umumnya sulit mengekspresikan diri. Entah apa itu sayang, curiga, benci serta emosi. Kelihatannya mereka sangat flat soal ekspresi. Bahkan di kondisi terparah, mereka cukup kesulitan mengungkapkan emosi. 


Kesulitan lain seperti sulitnya mengungkapkan cinta pada pasangan. Hal ini menjadikan mereka menjauh dari hal-hal yang lebih menjurus ke arah keseriusan hubungan. Bukan dilatarbelakangi ketidaksiapan mental. Akan tetapi memang terpengaruh kadar ketakutan mereka untuk meningkatkan level hubungan ke arah yang lebih bertanggung jawab.


3. Status Hubungan Tidak Pernah Jelas


Hubungan tanpa status
pexel.com

Jika takdir mempersatukanmu dengan penganut aliran ini, maka ciri tak terbantahkan adalah keengganan mereka memperjelas status hubungan Kalian. Meski hubungan tersebut telah dijalani betahun-tahun namun keyakinan serasa tak mendapat tempat di dalam relationship.


Penderita gamophobia ini akan selalu menghindari topik-topik pembicaraan yang menjurus ke pernikahan. Sekali lagi, bukan dilatarbelakangi keengganan atau ketidaksiapan mental. Melainkan pola fikir mereka yang telah tercemar gamophobia akut. Lebih parah lagi, dia mungkin saja keberatan diberi predikat pacar berlabel kekasih hati sebagai bukti adanya ikatan diantara Kalian.


4. Hubungan Romantis Masa Lalu Yang Singkat


Putus cinta
pexel.com

Seperti telah dijelaskan di atas. Gamophobia sangat takut dengan yang namanya keseriusan dalam hubungan. Hal ini tentu saja berdampak pada durasi hubungan yang tak mungkin panjang.


Peserta resmi dalam sebuah hubungan tentu tak ingin berlama-lama dalam ketidakpastian. Tujuan untuk menikah bila tak teraplikasi secara jelas tentu  akan menjadi syarat utama hancurnya kisah cinta. Kondisi seperti ini bisa saja berulang kali terjadi pada si pengidap gamophobia. Sehingga sah-sah saja kita mensinyalir mereka terlibat hubungan jangka pendek dalam kuantitas tak sedikit di masa lalunya.


5. Sulit Berjanji Untuk Kencan Atau Diajak Menghadiri Pesta Pernikahan


Kencan
pexel.com

Bisakah Kalian membayangkan pacaran tanpa kencan? Ldr-ians saja pasti sangat mengagungkan kencan yang datangnya sedikit serta di cicil. Sedangkan untuk penderita gamophobia, mereka terlalu sulit untuk diajak menjadwal rutinitas tatap muka membahas cinta.


Kecenderungan yang terjadi adalah dadakan bin tiba-tiba. Tiba-tiba do'i ajak ketemuan di hari biasa bukan seperti lumrahnya ritual malam minggu. Bukan itu saja, dia juga menghindar untuk diajak hadir ke pesta pernikahan teman dan kenalan. Entah opini apa yang ada di kepalanya. Barangkali dia cukup parno bila Kamu ketularan virus menikah yang di nurani dia itu merupakan phobia yang harus dihindari.


6. Tidak Punya Banyak Teman Dekat


Teman dekat
pexel.com

Untuk urusan pertemanan mereka sama saja dengan manusia normal pada umumnya. Bila dihitung jumlah mereka tak kalah dengan Kamu. Yang menjadi pembeda hanya jenis teman dekat penanggung beban curhat.


Gamophobia tak memiliki cukup teman untuk diajak tukar fikiran dan saling mencurahkan kegelisahan hati. Sehingga mereka jarang nampak hadir di diskusi dari hati ke hati featuring sahabat dekat. Curhat bagi mereka hanya jadi sesuatu yang dihindari. Siapa tau pokok bahasan tentang menikah jadi pokok pembahasan utama, gamophobia bisa apa? Entahlah,,,


7. Aktif Secara Seksual


Aktif secara seksual
pexel.com

Penderita gamophobia bukanlah golongan manusia yang takut untuk menjalin hubungan atau pacaran. Mereka hanya takut untuk sebuah komitmen yang lebih serius. Sebagai bentuk kompensasi ketakutan tersebut, mereka lampiaskan dalam segmentasi hubungan yang lebih intim berorientasi pada hubungan seksual.


Parah sekali bukan? Giliran ena-ena mau, tapi untuk bertanggung jawab takut. Itu gamophobia atau modus buaya? Wkwkckk



Fakta Gamophobia


  • Gamophobia tidak hanya rasa takut untuk menikah, melainkan ketakutan sejenis untuk mendeklrarasikan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Ciri fisik ataupun psikis berupa serangan panik saat dicecar pertanyaan seputar pernikahan lebih banyak dialami pria ketimbang kaum Mama Dedeh.

  • Penderita gamophobia kesulitan dalam mempertahankan durasi hubungan agar jauh lebih lama serta jauh lebih serius. Emosi cinta yang mereka rasakan bisa mengarah pada rasa ngeri saat didesak dengan ultimatum untuk menikah.

  • Gamophobia dapat berdampak cukup luas dalam keseharian penderitanya. Mereka akan merasa selalu bermasalah secara hubungan sosial dengan keluarga dan tentu saja pasangan. Hal ini tentu saja akan mengundang rasa kesepian yang menjadi-jadi.

Mengatasi Gamophobia

Cara paling utama tentu harus bersumber dari internal si pengidap sendiri. Keinginan serta kemauan mereka untuk berubah dan terbuka akan jadi penanda awal kebangkitan berjuluk perubahan. Peran orang-orang terdekat amatlah penting. Tanpa campur tangan orang-orang disekitarnya tentu gamophobia tak akan sanggup melunasi hutang rasa takutnya.


Langkah paling aktual tentu saja mendatangi psikolog atau psikiater. Dengan metode psikoterapi dibarengi penjadwalan konseling yang rutin serta teratur, diharapkan dapat mengusir rasa takut tak jelas juntrungan. Terutama sekali rasa takut menikah dan berkomitmen.





M💕💕E💕💕S









Share this:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini