Malam Pertama Dalam Silang Sengketa Khayalan Pria

Malam pertama merupakan puncak khayalan tertinggi para pelajang. Malam yang populis dengan sebutan Belah duren, merupakan  momen dimana halusinasi terbang tinggi menembus rasi bintang. Menikmati angan bermimpi tentang mesranya mencubit lesung pipi kekasih, kini tak lagi berkalang noda maupun dosa. Bayang wajahnya nan merona di balik gaun putih mengajukan undangan membuka pintu pertama surga dunia.


Mitos seputaran malam pertama
pexel.com

Begitulah pria, merasa adikuasa atas wanita namun terlalu sering mengada-ada. Malam pertama mereka anggap singgasana keagungan paling digdaya, padahal belum tentu mereka bisa melewati ronde pertama. Membesar-besarkan cerita hanya itu isu paling mengemuka. Dasar arjuna cap pinang muda.


Malam pertama tumbuh jadi daftar khayalan pria paling tinggi derajat halusinasinya. Malam pertama juga jadi titik fokus konak meski tak nyata. Malam pertama begitu didamba bak candu di usia muda. Katanya mereka pencinta, tapi sayang dibuat kedaluarsa oleh nafsu tak terkelola.


Pria lalu memberangkatkan angan bersama doktrin-doktrin khas tuan-tuan. Malam pertama mereka silang sengketakan dengan aturan-aturan tak jelas juntrungan. Malam pertama mesti begini, mesti begitu, tak boleh seperti itu, dan harus seperti ini. Entah sok tau atau berekspektasi melebihi mimpi, hanya mereka dan tuhan saja yang tau pasti.


So, let's check this out !

Perbedaan Pandang Pria Tentang Ritual Malam Pertama


1. Perawan Atau Tidak


Silang sengketa diawali dengan kajian tentang status keperawanan sang istri kelak. Kebanyakan pria menetapkan standar tinggi atas perempuan calon penghuni kartu keluarga baru. Perempuan haruslah suci dari segala jenis jamahan nafsu lelaki. Malam pertama mesti berlangsung atas label kesucian. Itu maha penting, sepenting iklan di tulisan ini.


Terenggutnya keperawanan seorang gadis sebelum malam pertama nan halal dianggap penistaan bagi hubungan. Kesucian perempuan di sembah dan diagungkan melebihi pencapaian pribadi dalam konteks kenakalan. Malam pertama bagi golongan ini merupakan ritual suci dan itu harga mati.


Di lain pihak, bukan tak banyak pula pria menomor tujuh puluh tigakan keperawanan. Golongan ini cenderung lebih moderat dalam merumuskan sikap yang anti pada kemunafikkan. Mereka menganggap bahwa diri pribadi tak lebih suci dari tak perawan. Bisa jadi lantaran mereka sudah tak perjaka sebelum malam pertama, bisa saja.


Bejat di usia belia tak mereka timpali dengan ekspektasi bernuansa tidak adil bagi perempuan. "Kenapa mesti alergi jika sudah sama sama tak suci?"

Pada akhirnya silang sengketa ini tumbuh subur secara diam-diam dalam angan setiap pejantan. Mereka terlalu takut untuk memperdebatkan. Maklum, perawan atau tak perawan terlalu bias di usut secara mendalam. Mereka lebih menikmati hangatnya bangku tongkrongan tanpa melibatkan pembahasan tentang status perawan seorang perempuan.


Kalian ingin tau kenapa laki-laki tak begitu antusias berdebat tentang keperawanan? Jawabnya gampang. Perdebatan tak akan berlangsung aman karena di situ terlalu banyak campur tangan setan. Akhirnya perawan jadi silang sengketa dalam diam.


2. Segera Atau Santai Saja Dulu


Sekalipun hal ini disilangsengketakan laki-laki namun dengungnya tidaklah sampai merusak stabilitas ketertiban semesta. Pria terlalu pandai menyembunyikan ketidakpahaman mereka akan sesuatu yang masih bersifat khayalan. Berkaca pada kebodohan, hanya itu kendaraan logika mereka. Jelas saja perdebatan tak akan tergelar secara terang-terangan, karena sebagian besar pemuda buta ilmu akan ritual malam penuh keintiman.


Sebagian pihak merasa malam pertama sangat memiliki kadar urgensi tinggi. After halal dan sah dari semua pihak, malamnya kejantanan mesti dijajal tak peduli letihnya nafsu imbas berjuta prosesi siang tadi. Malam pertama ya mesti di hari pertama. Begitu ungkapan kedangkalan logika pria.


Entah dikepung nafsu atau hanya sekedar memutus sak prasangka akan kemampuan diri, yang jelas malam pertama betul-betul teragenda paling di muka. Nasfu memuncak tak mungkin lagi terkendali saat jarak terdekat dengan pujaan hati tak lagi bersekat dosa. Sesegera mungkin torpedo mesti dilesatkan pada sasaran.


Ada juga sebagian kecil pria cukup arif memandang arti penting untuk tidak menyegerakan malam pertama. Mereka cenderung lebih memilih menikmati kedekatan, menjalin kenyamanan seraya menyelami perasaan masing-masing. Saling bertatapan membahas indahnya perayaan cinta siang tadi. Mengulik sedikit demi sedikit canda halal lewat sentuhan manja dan belaian penuh kehangatan.


Mereka menikmati keintiman setahap demi setahap. Perayaan cinta mesti meninggalkan pekerjaan rumah dalam bentuk kelelahan. Buat apa buru-buru bersenggama jika yang menikmati hanya setan.


3. Langsung Atau Dibicarakan Terlebih Dahulu


Birahi sudah memuncak tak mungkin dibicarakan dulu, beraksi kian mencandu. Begitulah pria nan tak sabar. Mereka menikah barangkali hanya demi nafsu. Rasa ingin tau yang terlanjur over loading menjerumuskan pria pada tindakan buru-buru tanpa pikir panjang. 


Seks memang bukan larangan setelah melewati pernikahan. Tapi tak ada salahnya membahas segala sesuatu agar tak ada yang merasa dirugikan lewat rasa sakit ulah kobodahan. 


Ritual asmara pertama kali dalam sejarah hidup bertajuk malam pertama merupakan momen terindah berpotensi permanen di ingatan. Maka untuk mencapai kesentosaan meski dibicarakan lewat jalur intimasi penuh canda kehangatan. Sebagian pria barangkali ada, mereka serius mengajukan tanya pada kekasihnya. Utasnya "Kita masih sama-sama buta, mari pelan saja, aku dan kamu hanya ingin kenikmatan yang nyaman pada langkah pertama!"


4. Ada Yang Masih Percaya Mitos


Banyak mitos seputaran adat istiadat malam pertama. Sayangnya sesama pria terseret arus akal bulus untuk bersilang sengketa. Bagi mereka si pendek akal, mitos bukan lagi tipu daya. Mereka terlanjur percaya meski ilmu pengetahuan telah menganulirnya.


Berikut mitos seputar malam pertama, jika anda pria hafalkan dengan seksama!


  • Malam pertama harus sesegera mungkin
  • Malam pertama sangat menyakitkan
  • Selaput dara robek, artinya di wanita masih perawan
  • Semakin besar semakin puas
  • Harus sukses di malam pertama
Sumber: halodoc.com

Silahkan baca tulisanku terdahulu seputaran mitos di atas. Caranya gampang, Kalian tinggal klik di sini


Segala sesuatu bersifat mitos dan tak terbukti secara ilmiah, bisa menjadi bahan silang sengketa sesama pria. Mereka memang ada-ada saja. Begitulah pria, untuk sebuah khayalan, perseteruan bisa saja hadir mengundang perdebatan. Jangan heran, begitulah perangai sebagian tuan-tuan.


Demikianlah paparan singkat kali ini. Beberapa hal tentang malam pertama yang disilang sengketan pria meski secara diam. Mereka tak mengumbar ke khayalak karena malu kelihatan bodoh atas rendahnya daya jelajah pengetahuan. 


Satu hal pasti, hampir semua pria pelajang menempatkan malam pertama dalam daftar khayalan. Karena rasa ingin tau yang besar lumrah mendapat pemakluman. Tak seperti wanita yang berani membicarakan malam pertama sebagai tema perghibahan, pria justru menyembunyikannya walau telah mapan sebagai pejantan.


Malam pertama sewajarnya tak layak dibicarakan featuring birahi berkelebayan. Ia adalah hal lumrah hadiah dari tuhan karena telah melengkapi manusia dengan nafsu. Ia merupakan proses alami yang akan dilalui setiap insan pemilik cinta. Paling mulia derajatnya tentu malam pertama setelah pernikahan.


Malam pertama momen indah dibumbui tanggung jawab. Karenanya ia diberlakukan setelah halal dan petisi "sah" dari semua pihak terkait. Malam pertama itu indah dan suci, ia adalah cinta sekaligus ibadah asmara.






M💕💕E💕💕S











Share this:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini