10 Cara Ampuh Mengalahkan Rasa Malas

Kita mulai tulisan ini dengan sebuah pribahasa atau boleh dibilang quote, terserah anda mengartikanya, namun yang jelas, ini bukan kata-kata si dung dung pret.

Malas Adalah Kemenangan Disaat Ini Dan Kekalahan Dimasa Nanti

Jadi, bagi anda yang masih berada dibawah garis kemalasan, ambil lah pilihan untuk bangkit dan melawan, niscaya di masa depan kesuksesan akan berada di genggaman. Ini juga bukan kata-kata si dung dung pret.



Bila ditelaah secara ilmu tata bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memberi definisi Kata malas ini sama dengan tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Malas adalah kata sifat, dan pelakunya disematkan gelar pemalas.


Sejak zaman dahulu kala, para pendahulu, orang tua, hingga nenek moyang kita, telah banyak sekali menitipkan petuah-petuah otentik dua puluh empat karat,  supaya kita tidak jadi orang yang memberi ruang bagi rasa malas untuk bersemayam ria di jiwa raga dan sanubari kita. 


Aksi nyata, dengan menggembleng anak cucunya lewat cara-cara yang cenderung keras dan disiplin maha tinggi, semata-mata tujuannya adalah agar rasa malas bertekuk lutut tanpa syarat di lengan dan kaki kita generasi penerus. Walaupun pada kenyataannya, terkadang rasa malas bisa menghempas dan menjungkalkan kita oleh sebab dan beberapa faktor tertentu.(hempas,,datang lagi,,hempas,,datang lagi)



Beragam variance rasa malas, tinggal disisipkan saja di depan kata kerja, jadilah aneka warna rasa malas. Mulai dari malas bangun, malas mandi, malas bekerja, malas makan, malas pulang (contohnya bang Toyib), malas membaca bahkan hingga malas tidur.


Bila sulit tidur, baca tulisan saya sebelumnya, bagaimana cara mengatasi sulit tidur DI SINI


Beraneka ragam pula faktor pencetus, hinggapnya rasa malas di jendela hati dan niat. 


Sedang berteman lelah, sedang berkolaborasi dengan multi permasalahan atau memang sedang malas ajahhh, adalah sekelumit awal muasal terbitnya rasa malas.


Apakah rasa atau perasaan malas bisa dilenyapkan dari persada jiwa kita ? Atau setidaknya diminimalisir tanpa dosa dan air mata ?


Tentu saja bisa. Tergantung dari individu yang akan mengarunginya. Apakah cukup modal untuk bertarung laksana ksatria di kuru setra. Atau sekedar menghantarkan jiwa dan raga jadi tawanan abadi rasa malas. Pilihan ada di tangan anda.


Adakalanya rasa malas  hadir tak terbendung, walaupun segenap sumber daya telah dikerahkan menghadapi serangannya. 


Adakalanya rasa malas begitu mudah dilawan tanpa embel-embel semangat empat lima, kata orang-orang  tumben,,rajin.


Dua hal tersebut sangatlah manusiawi. Yang tidak manusiawi itu adalah malas sepanjang kenangan. Apa-apa malas, ngapain aja, malas, its trully deeply pemalas, dan sungguh di luar ambang batas titik kewajaran.


Biar kita tidak begitu kalah dari rasa malas, dengan skor yang tidak begitu mencolok, berikut sekelumit solusi tanpa dosa penerjang rasa malas, dan bukan dari si dung dung pret.


Solusi Mengalahkan MALAS


1. Buat Prioritas Utama



Prioritas utama hidup dalam
pexel.com

Dari segudang kesibukan baik siang maupun malam, di tempat kerja atau dirumah, rutinitas sehari-hari atau berkala. Sangatlah bijak jika kita mendesain terlebih dahulu bentuk skala prioritasnya.


Tentu kita sendiri pasti faham, mana kegiatan atau pekerjaan yang mengandung nilai urgensi tinggi.


Urutkan berdasar pengalaman dan logika sendiri, tak perlu menyewa jasa konsultan. 

Cara terbaik adalah belajar dari orang tua atau siapa saja orang terdekat kita yang lebih mumpuni dalam hal pengalaman hidup.


Belajar atau mencontoh tak perlu repot-repot bertanya, cukup perhatikan, ambil baiknya dan sisakan buruknya untuk si dung dung pret.


Susun secara logic si mindset kita, tak perlu repot-repot pakai agenda. Urutkan kegiatan mulai dari yang maha penting, hingga urusan yang maha remeh temeh.


2. Buat Target



Setelah selesai men seleksi atau menyeleksi (bodo amat), urutan pekerjaan atau rutinitas dari hal yang paling penting hingga yang gak penting-penting amat, canangkanlah target, baik dari segi limit waktu maupun kualitas hasil.


Tak perlu tergesa-gesa, jika nantinya bakal menuai hasil yang tidak memuaskan. Tak mesti juga berlambat ria jika nantinya kualitas hasil biasa-biasa saja. Yang baik adalah cepat dan tepat sasaran sesuai dengan yang diharapkan.


Tentu bukan perkara sulit membuat sebuah target, yang pelik itu adalah mempertahankan target tersebut agar tak tergusur ria oleh penundaan-penundaan tak bergairah.


Contoh kecil kasus : Saat hendak memejamkan mata menuju singgasana peraduan di ujung malam. Ada pencanangan target untuk bangun pagi se paginya, stel alarm di wecker atau handphone, semisal jam 5 subuh.


Lalu setelah detik, menit dan jam berlalu, tibalah saat yang ditunggu-tunggu, krggggggg,,,krggggggg,,krggggg,,( si alarm berbunyi tepat jam 5 subuh). Satu target tercapai sejahtera, tapi tak berdurasi lama. Ah,,,,mabelas menit lagi masih aman kaya'nya, cuzzzz tarik selimut dan molor lagi, terus kontinyu hingga alarm tak berdosa berhenti memanggil tepat jam 7.(ini bukan curhat, sumpah demi si  dung sung pret)


Dua paragraf di atas, adalah contoh kasus sulitnya mempertahankan target urusan yang telah dibuat. Jika mau jujur barangkali sebagian besar dari kita pernah terjerembab ke dalam lembah dosa seperti ini. Tak perlu pengakuan, jujur saja pada diri sendiri, dan ucapkan STOP ! Ini adalah yang terakhir, besok tak akan begitu lagi (kecuali khilaf), wkwkwkckk.


Masih banyak sebenarnya contoh kasus, menunda-nunda urusan atau pekerjaan. Jika dijabarkan satu-satu, kasian poin lain kelamaan nunggu jatah paragrafnya. Supaya lebih simpel dan mudah, silahkan ajukan saja pertanyaan lewat email ke saya, dan nanti bakal diteruskan ke si dung dung pret.


3. Hindari Hal-Hal Yang Menyenangkan Di Pagi Hari


Yang maha kuasa memberi kuota waktu pada kita sejumlah dua puluh empat jam, optimalkan itu sesuai pola yang wajar. Gunakan untuk berkegiatan, makan, istirahat sejenak, hiburan waktu-waktu tertentu, tidur dan terutama beribadah supaya kuota kita tetap terjaga dan bebas roaming dosa.


Sangatlah tidak wajar dan bermanfaat bila kita menghabiskan waktu pada satu priode urusan yang tidak berskala penting, walaupun itu sangat memiliki sensasi dan daya tarik yang menyenangkan kalbu.


Maka hindarilah-hal yang menyenangkan dan menghanyutkan kita ke pusaran rasa nyaman yang berkoalisi dengan rasa malas. Terutama sekali si waktu pagi.


Tempat tidur adalah tempat ternyaman bagi kita dan bersemayamnya rasa malas. Menghabiskan waktu di tempat tidur untuk hal-hal receh dan tak bernilai guna, terutama di waktu pagi adalah laksana perintis kemerdekaan bagi rasa malas. Propaganda setan yang setia bergelantungan di kelopak mata, mempererat keharmonisan rasa malas dengan raga penuh dosa.


Seyogyanya pagi hari diisi dengan kesibukan mempersiapkan diri se prima mungkin untuk menghadang rutinitas penopang hidup.


Begitu mata terbuka menyonsong hari baru, berlekaslah sinsing lengan baju menghadapi dunia. Jangan sampai terlena rayuan selimut hangat dan kasur empuk nan mempesona. Segera menjauh dari tempat yang semestinya bukan sarana pendukung hari maju.


Haramkan beraktifitas menyia-nyiakan waktu di pagi hari, karena sejatinya tempat tidur adalah tempat merehatkan raga, dan pagi hari adalah moment singkat untuk menanam semangat baru penuh rivalitas.


4. Motivasi Diri Sendiri



Jangan memgharapkan bantuan dari orang lain terutama motivator yang makin lama makin seabrek jumlahnya.


Do it by your self !


Tanamkan dalam diri, bahwa kita sanggup berjibaku melawan rasa malas, tak akan kalah begitu saja sebelum melawan.


Lecut semangat kita sendiri, bahkan boleh dengan cara berimajinasi, membayangkan hal-hal maha dahsyat untuk direngkuh. Karena hidup bukanlah matematis dengan angka pastinya. Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Kalau tukang bubur saja bisa naik haji, bukan mustahil kita juga bisa seperti itu.


So,,,lets make it happen !


5. Atur Pola Hidup Sehat



Salah satu faktor tumbuh kembangnya rasa malas dalam jiwa dan raga adalah kondisi kesehatan dan stabilitas emosional. Keengganan bertarung dengan rasa malas, sangat didorong oleh kondisi fisik yang tidak prima.


Seseorang yang lagi not delicious body mesti akan sukar untuk bergerak cepat dengan segala aktifitasnya. Faktor kurangnya istirahat atau kebiasaan buruk seperti merokok dan kurangnya asupan gizi seimbang dan tidak berolah raga secara rutin adalah indikator awalnya.


Apapun yang dilakoni dalam kondisi tubuh yang tidak fit, tentu saja akan tidak optimal pengaplikasian aktualitasnya, yang pada akhirnya tentu saja bermuara pada kegagalan dan unprestasi.


Maka oleh sebab itu, sangatlah berharga nilai kesehatan diatas segala persoalan hidup. 


Sehat itu maha penting, maka memaksimalkan segala hal dalam kondisi sehat jauh lebih penting.


Manfaatkan lapang, sebelum datang sempitmu, manfaatkan sehat sebelum datang sakitmu,,,,,,,

6. Jangan Terlalu Permisif Pada Diri Sendiri



Memaafkan atau terlalu permisif pada diri sendiri untuk urusan kegagalan pencapaian sebuah target adalah suatu sikap yang sungguh tidak bijaksana.


Kegagalan mestinya dimaknai dengan orientasi berfikir yang evaluatif.

Membuat langkah evaluasi dari melencengnya target amat sangat diperlukan sebagai bahan pelajaran dikemudian hari.


Tak ada yang sempurna memang, termasuk kita selaku manusia. Namun memberi maaf atas diri kita pada ketidak sempurnaan itu, justru akan melahirkan bumerang.


Memaafkan diri sendiri atas kegagalan adalah bentuk lain dari perwujudan rasa malas, terutama malas untuk meng evaluasi kelemahan.


Bukan berarti juga kita mesti keras pada diri kita sendiri, namun untuk urusan sebuah target, kenapa tidak, itu sangatlah manusiawi terlebih jika diimbangi dengan istirahat bahkan hiburan yang tak dilarang tuhan.


7. Selalu Berfikiran Positif Dan Menjaga Mood



Akal dan fikiran yang cenderung positif thinking akan memberi imbas pada gairah hidup nan menggelora, sehingga menghambat tumbuh kembangnya rasa malas.


Memperbaiki mood untuk menilai dan melihat segala hal dari sudut pandang yang positif akan menaikkan level indeks kebahagiaan dalam diri. Jika itu tercapai, maka akan semakin mempersempit ruang tumbuh suburnya rasa malas.


Everything is possible if we make it true in happyness.


8. Mengatur Pola Waktu Penggunaan Gadget Dan Bersosial Media



Gadget, terutama smartphone adalah kebutuhan mutlak bagi setiap orang akhir-akhir ini. Selain sarana komunikasi, smartphone juga berguna untuk kehidupan sosial di dunia maya yang tenar dengan sebutan sosial media.


Bukanlah sebuah kesalahan melakukan aktifitas sosial media di gadget kita masing-masing, toh, belum ada undang-undang atau regulasi yang melarangnya.


Namun yang mesti diingat tentu torehan waktu yang kita ciptakan dalam bergadget dan bersosial media. Kadang tanpa disadari sering tercapai rekor-rekor pribadi, kategori terlama bercengkrama dengan gadget.


Sungguh suatu tindakan penghamburan waktu yang sangat boros dan sia-sia. Kecenderungan ini tentu akan mengundang simpati rasa malas untuk ikut terjun dan pada akhirnya menancapkan kuku tumpulnya dalam diri kita.


Lalu lahirlah generasi menunduk pejuang rasa malas penuh dosa.


Tentu kita tidak ingin ambil bagian dalam hal ini, bukan karena tak sudi, namun karena malas adalah musuh abadi yang mesti dibasmi hingga ke akar rumpunnya.


9. Bergaul Dengan Orang-Orang Yang Aktif



Pergaulan tentu saja perpengaruh pada pola fikir kita selaku manusia. Bergaul dengan orang jahat, lama-kelamaan kitapun akan terjerumus, bergaul dengan orang baik, sedikit banyaknya pasti akan memperbaiki diri kita untuk berbuat baik. Begitu juga bergaul dengan orang-orang atau katakanlah sebuah komunitas yang aktif dalam perspektif kegiatan yang bermanfaat.


Aktif dalam segala hal dalam koridor bermanfaat dan bernilai guna adalah musuh yang tidak diinginkan rasa malas.


10. Apresiasi Diri Sendiri



Bukanlah sebuah dosa dan kesalahan, untuk memberi penghargaan pada diri sendiri atas sebuah pencapaian dalam sebuah target yang realistis, apalagi taget yang melampaui ekspektasi yang diharapkan.


Santai sejenak dan memanjakan diri seperlunya adalah bentuk apresiasi yang layak disandang pribadi yang berhasil menaklukan rasa malas.


Tentu boleh bila diselingi dengan seutas hiburan asal tak menyesatkan. 


Karena hidup juga butuh keseimbangan supaya kita tidak di dera stress yang tanpa pengenal.


Menghibur diri dan bersantai di kala tertentu adalah sebuah kelayakan bagi siapa saja yang tlah berjuang mengarungi hari dan berjibaku melawan rasa malas, asal jangan over dosis, sah-sah saja.


"Malas" sejak dulu adalah lawan tak nyata bagi manusia, sifat malas menjadikan manusia dianugerahi gelar pemalas. Bila tak disegerakan melawannya, maka kita mesti bersiap dengan segala kemungkinan yang tidak baik dikemudian hari kelak.


10 jurus diatas telah teregistrasi ampuh dan manjur melawan rasa malas.


Maka,,,SELAMAT MENCOBA




M💕💕E💕💕S












Share this:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Makna Pernikahan : Pembuktian Cinta, Tradisi Atau Bullshit?

Self healing Terbaik Pasca Putus Cinta