Sikap Dan Sifat Wanita Yang Tidak Disukai Pria
Wanita merupakan mahkluk tuhan sebagai anugerah terindah dariNya bagi dunia dan seisinya. Keindahan apa saja bila dilukiskan tanpa ada menempatkan sosok wanita di dalamnya, maka belumlah lengkap dan sempurna, bahkan cenderung tawar dan hambar tak terkira.
Wanita digambarkan sebagai sebuah simbol peradaban cinta dan kasih sayang. Bahkan di belahan bumi sana ada yang mengagungkan wanita sebagai dewi cinta dan kecantikan.
Di sadur dari wikipedia, afrodite adalah sosok wanita yang dalam mitologi yunani dilambangkan sebagai seorang dewi cinta, kecantikan, seksualitas, kenikmatan dan prokreasi. Sedangkan di laman lain wikipedia juga memberi kabar bahwa dalam mitologi romawi kuno ada sesosok perempuan yang didaulat sebagai dewi kecantikan dan cinta. Dan hingga kini diabadikan sebagai nama sebuah benda langit yang amat menawan dan kita sebut sebagai planet venus.
Begitulah tingginya keagungan wanita yang disematkan dunia. Hingga mampu melewati batas akal dalam kepercayaan dan spiritualitas.
Kini mari kita beranjak pada toeri yang lebih substansi. Dimana, wanita dilambangkan sebagai objek cinta dan harapan hati setiap pria di jagad ini. Mungkin karena kodrad manusia yang diciptakan tuhan berpasangan, sehingga wanita dititipi sebuah bentuk daya pikat dan daya saing untuk dijajah dan di taklukkan hatinya untuk dijadikan pasangan dan pendamping hidup.
Wanita dengan segala aksesoris tampilan dan kepribadiannya telah mampu melahirkan daya pikat dan pesona yang tak mampu dipungkiri pria motif apa saja. Mereka sungguh bisa menempatkan nilai-nilai keindahan dalam setiap gestur dan pola tingkah laku, dan sukses membuat setiap hati pria mabuk kepayang bukan kepalang.
Jelitanya paras, anggunnya tutur sapa, dihiasi senyum merona, rambut tergerai panjang apalagi lesung pipi nan menawan adalah bentuk sempurna sebuah keindahan wanita hasil kreasi sang pencipta.
Namun sebagai manusia mereka juga tidak se sempurna dan se paripurna keindahannya. Ada sisi lain dari seorang wanita, yang mampu menghambat segala pujian pria yang semestinya akan di alamatkan pada mereka.
Entah si wanita sadar sepenuhnya atau sengaja untuk menjadi pembeda rasa. Namun yang pasti, dalam sosok wanita meski idaman sekalipun, ada sifat, sikap atau tabiatnya yang sering berhasil membuat pria tidak suka dan tak keberatan menyatakan mosi tidak baik dan tidak cinta.
Sikap, Sifat Dan Tabiat Wanita Yang Tidak Disukai Pia Selaku Pasangannya
Cengeng Dan Kekanakan (Childish)
Kebanyakan pria walaupun tidak semua, merasa alergi dan menjaga jarak dari sikap wanita yang cengeng dan ke kanak-kanakan. Jika pun ada pria yang bersedia dan mau menerima sifat pasangannya yang seperti ini, boleh dibilang sebagai sebuah keterpaksaan hati dalam cinta, dalam makna kiasan yang ditulis "menerima segala kelebihan dan kekurangan".
Namun tak semua pria bisa memahami tabiat wanita yang gampang menangis dan relatif agak ke kanak-kanakan ini.
Sifat manja wanita ini bersumber dari pengaruh keluarga. Di keluarganya bisa saja sang wanita tak pernah merasakan amarah orang tua ataupun saudara. Di keluarganya bisa saja seorang wanita biasa merengek dan menghiba apabila keinginannya tidak direalisasikan oleh anggota keluarga.
Kemungkinan seperti itu pasti ada. Plus bawaan bathin wanita yang memang rentan menghadirkan air mata. Mereka gampang bersedih, menagis jika hatinya di dera duka lara dan nestapa. Jika sudah begini, walaupun tak suka, repot sedikit biasa lah,,,kalau sudah cinta ya,,,terima aja, walaupun tak suka. Anggap saja kalian lagi belajar jadi seorang ksatria, yang bisa menenangkan tangis dan mengabulkan segala mau wanita. Apa boleh buat,,,,,,,😉
Nyinyir Dan Cerewet
Wanita bisa saja menghujani prianya dengan jutaan saran, pertanyaan, ungkapan bahkan kemarahan. Mengulanginya bahkan hingga frekwensi tak terkira.
Kuping pria akan memerah bila sudah diperdengarkan senandung peremuk sukma dari seutas bibir yang tak pernah lelah berkicau, bahkan nyaringnya bisa meremuk kan tulang dan seisinya.
- Wanita : yang, lagi ngapain?
- pria : gak ada sayang, ini cuma lagi ngumpul, sambil ngopi bareng teman-teman
- wanita : ooo, ya udah, tapi kamu jangan kebanyakan ngopinya, gak sehat buat lambung, trus jangan merokok, kopinya kalo panas tunggu dingin dulu, ngobrolnya gak usah lama-lama, pulangnya jangan larut-larut, bilangin sama teman-teman kamu, gak usah sering-sering ngajak jalan, kan pemborosan tu namanya, mending duitnya di tabung buat modal kita nikah nanti, trus itu motornya ada aman tempat parkirnya, coba di cek lagi, siapa tau spionnya nyantol di rumah janda, kamu pake jaket kan yang,,awas nanti masuk angin lho, nanti sampe rumah jangan lupa cuci kaki,tangan ama muka pake air hangat, sholat isya dulu baru tidur, sebelum tidur jangan lupa telfon aku
- pria : iya sayang,
- wanita : trus nanti kalo pulang cari jalannya yang agak rame, takutnya kalo jalan sepi nanti hatimu dibegal orang, jangan ngebut, helm tuh jangan lupa dipake, rambu lalu lintas di patuhi semua,,,,,,,,,(sebagian teks hilang karena telinga si pria udah meleleh).
Sejujurnya, jika mau jujur, ini adalah bentuk sayang dan perhatian wanita pada pasanganya. Cuma kalo difikir-fikir memang sedikit agak ekstrem. Cinta dan perhatian diwujudkan dalam pola ucapan yang amat menyita perhatian dan diulangi dalam frekwensi yang amat tinggi.
Sebab jika tak seperti itu bukan wanita namanya. Maka cara paling bijak dalam menanggapinya adalah dengan merestui segala ucapan dalam durasi panjang untuk di amin kan dalam hati. Jika kalian masih ingin bahagia, makmur , aman, selamat, sentosa amin kan saja. Beres semua.
Cemburu Tak Beralasan
Namanya mencinta wajar saja kalau ada sikap cemburu. Karena legalitas sebuah kisah cinta ditandai dengan adanya cemburu yang di kemudian hari akan mendewasakan sebuah hubungan tersebut.
Jika hidup tanpa cinta diibaratkan bagai lautan tanpa ikan, maka cinta tanpa cemburu bisa juga di analogikan bagai pantai tanpa ombak. Sepi dan tak berhiasan. Karenanya cemburu amat dibutuhkan dalam sebuah hubungan cinta, untuk mem validasinya hingga ke tahap sempurna.
Lain pula ceritanya jika cemburu ditenggarai berasal dari sumber yang tidak jelas, tidak terukur dan tak dapat dipercaya sama sekali. Mengedepankannya sama saja dengan mengundang malapetaka cinta.
Sayangnya, wanita sering larut dalam perilaku ini. Hal-hal kecil dan tidak semestinya, kadang bisa berbuah cemburu bagi wanita. Entah itu bentuk cinta atau karena rasa takut kehilangan yang terlalu dalam. Hanya wanita yang tau jawabnya. Namun yang pasti, tabiat wanita seperti ini amat tak disukai para pejantan.
Efek langsung yang bakal dirasakan tentu saja pertengkaran yang maha tidak penting namun menguras energi cinta.
Namun bila telah terlanjur teraplikasi, mau apalagi,,, perang dingin kecil-kecilan pun jadi lah. Yang penting ada yang mengalah dan membuat pengakuan dosa serta janji untuk tak terulang lagi. Ujungnya pasti akan ada damai di segenap penjuru alam semesta.
Selalu Berorientasi Pada Uang
Dalam konteks ini, tak salah rasanya bila pak Jokowi menunjuk ibu Sri Mulyani sebagai menteri keuangan. Karena kalau sudah bicara masalah uang dan adat istiadatnya, perempuanlah mahkluk tuhan yang paling ekspert levelnya.
Semua sendi kehidupan terkadang dipaksa arahnya untuk menyalurkan aspirasi wanita tentang uang. Meskipun tak dapat dipungkiri, bahwa semua risalah hidup bisa selesai karena adanya uang.
Sedikit-sedikit uang, ini itu uang, mau ngapain, uang, bangun tidur, yang dibahas, uang, mau kerja, mandi, makan, bahkan saat ingin tidur pun selalu saja uang yang jadi trending topik.
Seolah- olah dunia tak menyisakan sedikitpun ruang yang bebas dari polusi dan pencemaran soal uang. Tapi apalah daya, walaupun uang bukan segala-galanya, namun nyatanya wanita telah berhasil mengimplementasikan sikap dalam setiap sendi kehidupan dalam algoritma berfikir yang berdasar kepada uang.
Terlalu mengatur
Wanita tak jarang menjejari sebuah hubungan dengan aturan baku,walau terkadang tak jelas juntrungannya. Sepertinya ada kepuasan batin tersendiri bagi wanita, bila aturan yang mereka buat teraplikasi dengan baik dan sempurna.
Mungkin faktor pendorong utamanya adalah sikap posesif yang diperankan terlalu dalam penghayatannya.
Wanita sering suka mengatur pria, tanpa sadar bahwa si pria sesungguhnya memiliki tabiat kurang suka diatur-atur. Menjadi bosan dan jenuh adalah imbas langsung dan tak dapat ditawar lagi.
Jenuh akan cinta dalam sebuah hubungan yang terlalu banyak regulasi akan menghinggapi kalbu pria yang hanya mengerti bagaimana cara mencinta dan berusaha memberi bahagia.
Jika sudah sampai pada batas kuotanya, jangan salahkan bila mereka memilih untuk memutar arah dan berlalu pergi dengan cintanya.
Terlalu Terobsesi Dengan Bentuk Tubuh Dan Berat Badan
Pria mana di bawah kolong langit ini yang tidak mendambakan kekasih hati yang cantik sekaligus memiliki serifikat ber body goals. Tentu bagi pria, hal tersebut akan jadi kebanggaan tersendiri, setidak-tidaknya gak malu-maluin lah.
Namun wanita juga mesti tau, jika pria sudah menentukan pilihan untuk melabuhkan hati dan cintanya, mereka akan cenderung menerima apa saja kelemahan dan kekurangan orang terkasihnya.
Seharusnya wanita tak perlu repot-repot diet keras dan berdandan berlebihan hanya untuk memperoleh simpati si pria. Mereka memang butuh kalian dalam wujud terindah, namun tak pernah melontarkan tuntutan yang berlebihan.
Karena semua pria pasti tau, jika wanita sudah berurusan dengan penampilan, bentuk tubuh dan berat badan, semua itu akan jadi obsesi terkadang menjurus berlebihan, membuat wanita gila dengan obsesi itu, dan pada ujungnya, waktu mereka akan dihabiskan untuk segala hal yang menunjang perubahan bentuk tubuh dan berat badan. Jadilah si pria sebagai kekasih yang kurang perhatian dan kurang perawatan.
Terlalu Menuntut Kesempurnaan
Wanita sering lupa bahwa sebaik apapun manusia dicipta yang kuasa, mereka tak akan pernah lepas dari ketidak sempurnaan. Menuntut sesuatu yang lebih dan mengarah kepada yang lebih baik sah-sah saja, bahkan disarankan untuk cinta dan hubungan.
Namun menuntut pria untuk sempurna seutuhnya, tentu saja itu tindakan yang tidak bijak dan tak berlandaskan pada hakikat penciptaan manusia sebagai mahkluk yang tidak sempurna.
Entah apa yang ada di benak para wanita, sehingga mereka sering melakukan kesalahan fatal yang melanggar kodrat manusia.
Jadi pria baik, bertanggung jawab, alim dan pengertian kadang tak cukup syarat juga untuk memuaskan obsesi wanita terhadap kesempurnaan.
Walau tak semua wanita dapat digolongkan pada ras sikap seperti ini. Namun sikap ini berpeluang hidup dan berkembang pada semua wanita terutama saat sebuah hubungan di hadapkan pada nilai-nilai tanggung jawab yang akan dituntut lebih.
Begitulah wanita dengan segala sifat dan sikap minornya. Bila ada yang tak terima dan menganggap tulisan ini terlalu objektif pada wanita, itu sah-sah saja. Saya dan tulisan ini tak mengharamkan sikap pro dan kontra terhadap sebuah hasil karya.
Wanita memang selalu membenarkan apa yang mereka anggap nyaman bila di alamatkan pada diri mereka, dan akan menepis segenap ungkapan yang tak seiring sejalan dengan nuraninya. Mereka hanya ingin mendengarkan apa yang mereka ingin dengar.
Komentar
Posting Komentar