Jodoh, Jangan Biarkan Ia Menjauh

Jodoh adalah orang yang ditakdirkan tuhan sebagai pasangan untuk mengolah asa hari depan. Jodoh katanya ada yang cocok ada yang tak sepadan. Satu yang pasti, jodoh bila semesta memberi tanda jangan pernah dijauhi. Sebab jodoh belum tentu datang dan lewat lagi.


Takdir manusia tentang jodoh dan pasangan hidup telah digariskan olehNya. Akan tetapi tiap-tiap manusia pasti tak akan memiliki kisah dan cerita yang sama. Jodoh bukan perkara menemukan pasangan, melainkan lebih kepada cara menjatuhkan dan menentukan pilihan. 


Mesti tak dapat dipungkiri, hingga hari ini masih berkembang praktek-praktek lama dalam bentuk pengaturan jodoh yang lebih disengajakan (perjodohan). Namun golongan para pencarinya yang masih berpegang teguh pada system swadaya lebih memiliki kuantitas yang lebih unggul.


Jodoh kian jauh
pexel.com


Individu yang telah matang dan telah malang-melintang melewati suatu fase puberitas, lebih memilih untuk menemukan jodoh dengan usaha dan upaya sendiri. Ketimbang harus manut dan menselaraskan diri dengan pilihan orang tua atau keluarga. 


Berjuang di jalan cinta untuk menemukan tambatan hati adalah perintah harapan dalam memperindah tata kelola hati

Akan banyak cerita dari sebuah proses menemukan jodoh. Akan banyak lamunan, imaginasi, canda tawa bahkan air mata.


Ada yang dengan mudah jatuh cinta lalu pulang membawa jodohnya. Ada yang butuh usaha keras tak terhingga untuk meyakinkan hati jodohnya. Ada yang gagal dan kalah dalam perang di medan laga asmara, lalu menyerahkan diri pada sunyi sepi dan kesendirian. Tapi sayangnya, ada juga yang cuma berdiam diri dengan kegelisahan hati, tak berani menantang jodoh untuk ditaklukkan dalam cinta.


Sesungguhnya tak akan ada hasil tanpa upaya. Tak terkecuali urusan jodoh dan pengawal-pengawalnya. Mulai saja dulu dengan perbaikan dan renovasi diri, lalu ajukan hati untuk mencari. Jodoh bisa saja hanya ada bagi yang telah sedia dan benar-benar siap dengan sikap sempurna.


Urusan perjodohan dewasa ini telah diangkat ke pentas digitalisasi. Sungguh banyak corak sosial media dalam bentuk group senasip dalam urusan jodoh. Membernya tentu saja individu yang sulit jodoh dan gagal jodoh. Barangkali kuantitas mereka masih over kuota. Sehingga jadi lahan komoditi komersialisasi dalam cerita cinta yang suram dan tak berpola dan berwarna.


Sesungguhnya langkah tersebut tentu masih berhasil dan tepat guna. Namun kehadirannya harus diakui masih belum berimbas optimal bagi calon pencari jodoh. Stok available para pencari yang masih kekurangan vitamin jodoh, mereka masih memiliki jumlah yang cukup besar. Sehingga pilihan untuk terjun ke group tersebut bisa dianggap sebuah pilihan yang sia-sia belaka.


Maka atas dasar itu, laman ini mencoba sedikit menyajikan solusi dengan nilia-nilai substansi yang paling murni. Menyajikan pelajaran berharga bagi kalian yang bercita-cita meraih jodoh dalam kadar yang paling sempurna. Teori berikut bukan omong kosong dan bualan belaka, namun bila dihayati secara mendalam, InsyaAllah akan membuka pola fikir untuk lebih cerdas mengelola sikap dan perilaku, yang tujuan akhirnya tentu saja menghadirkan peluang jodoh untuk mampir dan bertamu lalu tinggal menetap dan tak mau pulang.


Sebelum masuk pada materi, alangkah baiknya luangkan sedikit waktu Anda, untuk cerita saya terdahulu yang mengulas jodoh dan relationship. Cara Bijak Menjawab Pertanyaan Kapan Nikah 


8 Perilaku Yang Menyebabkan Jodoh Kian Jauh


Selalu Menilai Lawan Jenis Dari Sisi Negatifnya


Pada dasarnya, tak ada manusia sesempurna yang kita harapkan. Khilaf dan alpa adalah karakteristik yang melekat pada manusia. Manusia juga bukan dewa atau malaikat yang penuh kesucian hati dan steril dari dosa. Tak ada satu manusiapun yang memiliki nilai sempurna dalam berpola tingkah laku, sikap, tabiat, moral dan mentalitas. Bahkan sederajat nabi dan rasul sekalipun.


Manusia meiliki dua sisi sikap dan pola fikir dalam dirinya, sisi gelap dan sisi yang terang. Keduanya selalu seiring sejalan. Sisi yang dominan teraplikasi tergantung kepada individu manusia itu sendiri dalam merealisasikannya. 


Ada agama, tradisi, adat istiadat yang selalu berperan mengunggah sisi terang manusia untuk tampil lebih depan. Moral dan etika adalah buah karyanya. Namun kembali lagi pada pakemnya, sisi gelap tak bisa ditinggal begitu saja, karena perpaduan gelap dan terang, hitam dan putih tak bisa dipisahkan dari manusia.


Karenanya, sungguh tidak bijak bila dalam menilai lawan jenis calon jodoh anda dari satu sisi saja. Saat telah bersama nanti, jika nasip menyatukan hati kalian, disitulah sisi gelap pasangan bisa dianulir dan diminimalisasi dengan rumus cinta dalam rangkaian kata saling mengisi dan melengkapi.


Bila berharap kesempurnaan dalam sikap si dia, pasti tak akan bisa memenuhi syarat kepuasan batin yang maha sesat. Cerminan perilaku yang berbudi luhur dalam cinta, tentu saja dengan cara menerima dia apa adanya (bukan apa-apanya ada).


Terima saja lamaran awal cintanya dengan segala kebihan dan kekurangannya. Toh anda sendiri juga bukan mahkluk tanpa cela. Akan ada masanya, perpaduan hati kalian akan menghancur leburkan segala kekurangan yang ada.


Jika ingin jodoh datang dan melamar, terimalah dia untuk menuai kesempatan, menjujung tinggi panji cintanya, diatas segala sikap kurang dan lemahnya dia.
Jangan paksakan kehendakmu yang kesasar dan salah jalan dalam bentuk penilaian satu sisi si dia, terutama sisi gelapnya.



Rendah Diri Dan Selalu Merasa Tidak Pantas


Takut
      pexel.com

Tidak percaya diri adalah kata kunci untuk poin ini. Selalu merasa under dan rendah diri bukanlah kebiasaan yang bijak bagi hati yang merindu berlabuhnya cinta. Tuhan telah menciptakan manusia berpasang-pasangan tanpa rumus good looking ataupun bad looking.


Tampang memang bernilai jual tinggi di pasar asmara, namun bukan satu-satunya komiditi unggulan. Masih ada sikap, perangai ataupun kharisma yang juga laku untuk menaklukkan dunia transaksi hati dalam perjodohan.


Jika tampilan atau tampang membuat kalian menjauhkan diri dari cinta, sungguh suatu kebodohan yang menyengsarakan hati. Kenapa tak mencoba melakukan perbaikan diri, jika itu alasannya. Walaupun terpapar kekurangan di satu segmen, mungkin di segmentasi lain tuhan menitip sedikit kelebihan untuk diolah dan diasah. Siapa tau jadi modal berharga untuk meraih bahagia merayakan cinta.


Selagi mau berbuat untuk segala perbaikan aktualisasi diri, selama itu pula tampang dan tampilan bukanlah sebuah alasan. Sudahi saja rasa rendah diri kalian. Tuhan punya titipan lain dalam diri yang mesti kalian temukan dan asah tajam. Lawan jenis tak hanya tergoda dengan tampang, masih banyak alasan lain bagi mereka untuk menjatuhkan pilihan.


Rendah diri dan selalu merasa tidak pantas sungguh suatu yang tak bernilai guna bagi hati yang mendamba hadirnya jodoh. Tutup rapat keran ketidakberdayaan kalian, jodoh hanya akan datang jika diraih dan diundang. Jika jodoh hanya pembeli harta dan tampang, maka pasar asmara tak akan seramai dulu, saat rama dan shinta memadu kasih, saat romeo dan juliet berkorban atau saat qais dan laila yang tak pernah rela terpisahkan.


Kalian dengan segala kurang, berhak atas kisah cinta sendiri untuk ditulis di hikayat pribadi. Jadi bangunlah dari tidur sesat yang hanya menghibur fantasi. Berhenti jadi si rendah diri yang selalu malu dan menutup diri. Kalian layak memantaskan diri dengan segala upaya, namun tetap jadi diri sendiri.


Malas Bergaul Termasuk Di  Sosial Media



Kurang gaul
      pexel.com


Dunia bisa berubah dalam hitungan detik sobat. Mengurung diri dalam kesendirian tanpa pergaulan, akan membuat kalian semakin jauh tertinggal dari tatanan dunia yang sangat dinamis. Bergaul dan bersosialisasi juga kodrad manusia yang mesti diusung dalam hidup. Karena sejatinya manusia tak akan bisa hidup tanpa adanya manusia lain. Itulah makanya manusia disebut mahkluk sosial.


Apa sulitnya bergaul dan berinteraksi dengan siapapun yang ada disekitar kita?. Memangnya kalian tak akan merasa jenuh dalam kesendirian?.  Banyak aktifitas menyenangkan bila dilakukan bareng teman dan sahabat sepermainan. Hang out atau sekedar nongkrong bukanlah sebuah dosa besar. Disana ada banyak cerita, siapa tau salah satu sub judulnya bertema sama dengan nahasnya kisah cinta kalian yang belum ditulis.


Bukan tak mungkin, cerita dalam pergaulan memberi secercah solusi bagi hati kalian yang masih longgar dan lowong dari cinta. Koneksi dalam pergaulan juga memiliki garis koordinasi. Siapa tau salah satu garisnya menuju pada manusia impian hati kalian. Namun jika kalian hanya dirumah saja, maka peluang tersebut tak akan pernah ada. Ucapkan saja selamat tinggal pada jodoh, mungkin lain waktu yang masih samar, bisa bertemu dan bertatap muka.


Ada juga sosial media yang bisa dimanfaatkan menambah pengikut untuk dijadikan berpeluang untuk jodoh. Interaksi yang ada disana banyak juga yang berniche cinta. Jutaan orang cemplung di alam maya dunia sosial media, mana mungkin tak satupun  yng menggugah selera cinta kalian.


Coba saja untuk lebih interaktif dengan lawan jenis yang sesuai selera hati. Siapa tau, berawal dari sosial media lalu berlanjut di dunia nyata. Segala kemungkinan pasti ada, ia hanya menunggu niat kalian untuk berbuat dan kerja nyata dalam asmara dan cinta.



Tak Mau Terbuka Pada Siapapun



Tak terbuka pada siapapun
     pexel.com
 

Ada kalanya masalah hidup bisa kita selesaikan tanpa bantuan orang lain atau orang terdekat. Mungkin karena kadarnya tak terlalu berat, atau bisa saja karena menyangkut aib dan harga diri. Wajar jika untuk hal seperti itu kita cenderung tertutup dan tak mempropagandakannya ke khalayak umum.


Namun bukan berarti untuk segala hal kita mesti menutup diri dari bantuan dan solusi dari teman, sahabat dan orang terdekat. Barangkali tanpa kita sangka, mereka punya jalan keluar atas segala problema yang sedang kita hadapi. Kembali sedikit ke poin sebelumnya, bahwa manusia sebagai mahkluk sosial, wajar adanya kita berbagi atau sharing demi sekuntum solusi yang maha cerah.


Disekeliling ruang lingkup kehidupan kita, pasti ada kawan yang sering seiring sejalan dan sepermainan. Menjadikan mereka sebagai tempat mencurahkan segala keluh kesah tentu sah-sah saja.


Tak terkecuali untuk urusan jodoh. Terkadang untuk urusan satu ini, kita sering dibuat menyerah karena selalu menemukan jalan buntu. Gebetan yang tak pernah memberi kode untuk hadirnya peluang cinta adalah satu contoh nyata di dunia asmara. Atau kekurangan vitamin percaya diri untuk menyapa dan berkenalan dengan si dia yang ditaksir hati.


Jika kalian berhadapan dengan masalah seperti ini, tak cukup dengan hanya diam dan menutup diri. Solusi tak akan hadir sendiri kawan. Apalagi bagi cintamu yang masih sepihak dan belum berbalas pantun. Tak perlu menjaga ego untuk selalu sungkan dan menutup diri.


Si dung-dung pret yang biasanya cuma mampir demi rokok sebatang, barang kali punya solusi cinta yang tak terduga. Mungkin saja dia teman yang baik dan selalu menyusahkan. Tapi siapa tau dia ahli dalam urusan cinta dan perjodohan. Manfaatkan saja jasa tak resminya yang penting tak ilegal dalam cinta.



Terlalu Fokus Pada Karier



Pandemi seperti ini sering menjangkit pada wanita dan segala pernak-perniknya. Sengaja saya sebut pandemi, karena kebiasaan ini bila telah menjangkit, akan gampang menular dan sangat sulit ditemukan vaksin cintanya,wkwkwkckk.


Wanita bila telah nyaman dengan kesendirian, akan menyingkirkan jodoh dari harapan hatinya. Rasa nyaman tersebut muncul karena prioritas penggunaan waktu mereka lebih cenderung kepada karier dan pekerjaan. Membenamkan diri terlalu dalam pada kesibukan pekerjaan hingga malam, membuat wanita lupa pada jodohnya.


Pada akhirnya pekerjaan dan karier akan jadi tuan penjajah yang menyemai kenyamanan dalam kesendirian wanita. Lalu hadir imbas berikutnya dalam bentuk kemapanan. Berkarier dengan serius tentu saja mendatangkan pundi-pundi perajut kemapanan, terutama dalam hal finalsial dan keuangan.


Si wanita karier lalu bisa mandiri dengan segala kebutuhannya. Jika telah sampai ke tahap ini, wanita tanpa mereka sadari telah mengibarkan bendera kemerdekaan dari ketergantungan terhadap laki-laki.


Semangat untuk mencari pendamping hidup telah terkesampingkan oleh kemandirian dan karier. Wanita menjadi tak butuh pria lagi. Apa boleh buat jika pilihan seperti ini yang diambil. Nikmati saja masa tua kalian dengan kesepian dan tanpa cinta.


Namun bila masih memiliki hasrat untuk kembali ke kodrat alam. Bukalah kembali pintu hatimu buat jodoh datang berkunjung. Uang dan karier bukanlah segala-galanya. Hidup butuh keseimbangan. Karier dan cinta bisa kok seiring sejalan.


Terlalu  Nyaman Dengan Kesendirian



Nyaman sendiri
pexel.com

Kesendirian bila telah mendarah daging ternyata bisa juga membuat kita betah dan kerasan. Tak memiliki cinta dan pasangan tentu akan meringankan beban hati akan adanya konflik bahkan intrik dalam kisah cinta.


Tak akan ada tanggungan beratnya beban rindu, tak akan ada sakitnya hati kala cemburu, atau tak akan ada perselisihan dan pertengkaran yang menyiksa hati dan perasaan. Hati bebas merdeka dari segala rasa amarah cinta dan cerca kasih sayang.


Namun tanpa anda sadari, kenyamanan seperti itu tidaklah permanen dan tahan lama. Adakalanya hati juga tak betah dengan kekosongan cinta di dalamnya. Hati tak kerasan dengan rasa hambar dunia tanpa jodoh, cinta dan pendamping. Hati butuh diisi dengan muatan nilai-nilai romansa yang indah dan syahdu.


Jika saat itu tiba, kalian bisa apa,,,,,,,,? Jika saat melihat teman bergandengan tangan dengan mesranya bersama pasangan serasa menyakitkan hati dari pada habis bensin kala hujan, kalian bisa apa,,selain meratapi nasip dan menangisi untung di badan.


Maka tak bijak bila terus bertahan dalam nyamannya kesendirian. Ingat brother,,tuhan menciptakan kita berpasangan, jika kalian lebih memilih sendiri, sama saja dengan pengkhianatan terhadap anugerah dan nikmat tuhan.



Fobia Pada Kegagalan Cinta



Kegagalan pasti meninggalkan kenangan pahit untuk ditanam dalam ingatan. Kegagalan untuk jenis apa saja, tak terkecuali dalam urusan cinta dan segala remeh-temehnya. Paranoid dan fobia tentu adalah imbas sempurna yang tak terelakkan hati.


Namun bila difikir secara dewasa dan lebih jernih lagi, ternyata kegagalan amat perlu bagi manusia untuk lebih maju dan lebih dewasa dalam pola fikir. Kegagalan sejatinya membuat kita untuk lebih hati-hati dan mawas diri. Kegagalan adalah bentuk usaha yang belum sepenuh hati. Makanya kegagalan sangat perlu untuk dicatat dan dievaluasi, agar tak terjadi lagi di kemudian hari.


Pilihan sikap untuk takut dan fobia dengan kegagalan sesungguhnya wajar asal tak berkelebayan. Yang jauh lebih utama dari itu tentu sebuah sikap hati-hati bermodal hasil evaluasi. Untuk apa takut mencoba setelah gagal. Toh masih banyak waktu untuk kembali belajar dari kegagalan. Bila masih gagal, ya,,,,coba lagi.


Begitu juga halnya dengan cinta dan upaya penaklukkan calon jodoh. Kegagalan yang lalu walau mengandung sakit dan air mata, bukan alasan untuk berhenti mencoba. Ingat,,,ingat,,, kalau gagal dalam cinta, evaluasi saja sikap anda yang mungkin di haramkan di dunia asmara. Lalu coba kembali berjuang meraih cinta, jika masih gagal, ya,,,,,coba lagi. 


Menyerah adalah pilihan yang salah. Karena hati pasti merindu cinta. Biarkan usahamu memberi arti sembuh pada kesehatan hati. Mencoba dan terus mencoba, hingga pada satu masa, mencoba untuk tidak meraih kegagalan. Karena pejuang cinta yang tak lelah mencoba, pasti masa depannya dinaungi keberuntungan asmara yang tak akan lupa dengan perjuangan cintamu dan tak akan pula ia menutup mata.


Ketinggalan Zaman Dalam Gaya Dan Pola Fikir



Dunia bisa saja berubah dalam hitungan detik. Perkembangan yang disertai perubahan kadang memaksa kita untuk selalu mempersiapkan segala konsentrasi untuk ikut bergabung agar tak ketinggalan.


Cara-cara lama kadang sungguh maha kedaluarsa bila tak ikut diubah dan dimodernisasi. Di era yang begitu digitalisasi tak menutup kemungkinan untuk selalu berubah lebih cepat dan makin lebih dahsyat lagi. Logika kita kadang dipaksa untuk ikut terjun dalam perubahan tersebut. Karena jika tidak, berbagai cercaan dunia akan datang bagi kita dengan bahan ejekan berjudul kuno dan ketinggalan zaman. Walau untuk hal-hal tertentu nilai otentik perlu tetap ada dan dijaga.


Namun lain halnya dengan urusan gaya dan pola fikir. Jika mesti disangkut pautkan dengan urusan jodoh dan segala petantang-petentengnya, tentu saja butuh yang namanya modernisasi dan kesinambungan.


Berhias dan berdandan dengan cara lama, pasti kalian akan ditinggalkan kereta asmara yang selalu siap melaju ke kota cinta. Berpola fikir dengan cara lama yang masih berpegang teguh pada slogan jodoh datangnya dari tuhan tak perlu dicari dan diraih, tentu kalian akan ditendang keluar jalur perburuan cinta.


Bila masih menyandang harap akan datangnya jodoh dan cinta dalam dekapan hati, maka paling bijaksana tentu saja meninggalkan segala cara dan kebiasaan lama yang tak diterima oleh pesatnya kemajuan dunia.

Hanya anda yang memiliki keputusan untuk menetukan jalur cepat anda menuju jodoh dalam kadar sempurna. Segala kebiasaan buruk yang menyebabkan jodoh kian menjauh, telah dijelaskan secara panjang lebar diatas. Tinggal anda aplikasikan dalam sikap dan perilaku. Tak ada niatan untuk menyebar hoax maupun kepalsuan. Tapi jujur,,hanya ingin memberi manfaat bagi anda yang masih resah akan nasip cinta dan jodoh. Karena sesuai tagline, tulisan ini hanya diharap untuk menyebar segala solusi baik agar anda semua terhindar dari kemelaratan hati, kemiskinan cinta dan fakir asmara.





M💕E💕S



Share this:

Komentar

  1. Bener sih, hal hal tersebut di atas bisa bikin kita jauh dari jodoh. Karena menurutku dalam hubungan itu tentang ketebukaan dan menerima pasangan baik dan buruknya. Susah sih kalo dalam sebuah hubungan mau menang terus, karena sabar itu ada batasnya.

    Terlepas dari itu, gimana keyakinan para jomblo yang selalu bilang "Kalo jodoh gak bakal kemana!"

    Salam hangat

    BalasHapus
  2. perlu diperhatikan buat yang mau dapat jodoh ya, bergaul dengan banyak orang shg bisa bertemu dg jodohnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini