Cara Bijak Menjawab Pertanyaan "Kapan Menikah?" Jomblo Mesti Paham

Kapan nikah? Au ah gelap.


Menikah adalah ritual penyatuan dua hati jadi satu, yang penuh nilai-nilai sakral yang  tertanam pada kisi-kisi adat istiadat, tradisi dan nilai-nilai luhur religi. Menikah bukan hanya tali pengikat resmi yang menautkan dua hati jadi satu. Tapi ia jauh lebih bermakna kepada penyatuan dua keluarga dalam ikatan silaturrahmi berbalut tali kekerabatan yang baru akan terbentuk. Dan sangat teraplikasi sekali di adat ketimuran kita.



Menikah jadi tujuan utama bagi insan dan individu yang sedang berjuang merintis jalan lewat sebuah ikatan relationship berbahan dasar cinta dan kasih sayang. Oleh karenanya, menikah jadi simbol keberhasilan hati di panggung asmara. Menikah adalah tujuan akhir, untuk langkah awal cinta yang lebih besar dan sarat makna. Menikah tidak bisa begitu saja. Hati butuh diyakinkan dulu, sebelum melangkah ke jenjang pernikahan itu sendiri.


Banyak peristiwa bahkan fenomena cinta yang melibatkan dua anak manusia yang masih bergumul dalam usaha unifikasi dua hati. Tak sedikit yang sukses melewatinya hingga tercapai kesepahaman dalam perjanjian tulus tanpa paksa. Namun banyak juga kisah sengsara dan duka lara, manakala hati menolak untuk melabuhkan segenap rasa cinta untuk berdamai dengan harapan masa depan.


Hubungan cinta yang telah digarap sepenuh hati, masih bisa gagal panen ulah hati yang terjangkit hama cemburu dan perselisihan tajam. Gagal dan menangis, lalu pergi meninggalkan kenangan yang telah terbentuk, adalah tabiat hati yang tak berdusta dalam sengsara.

Ternyata tak ada jaminan pasti, sebuah hubungan cinta yang tak resmi bisa langgeng dan awet muda. Jika yang resmi saja masih bisa gagal, lalu manusia pencinta bisa apa? Selain benar-benar jatuh cinta tanpa syarat dan tanpa upeti hati.


Hanya kedewasaan dalam menjaga ketulusan dan kemurnian cintalah yang sanggup meyakinkan hati, untuk terus bertahan dan memberanikan diri melamar untuk menikahi.



Namun pada sudut lain, tak dapat kita palingkan muka, bahwa masih berjubel antrian panjang hati yang belum menemukan si tambatan tempat berlabuh. Masih mencari dan belum menemukan cinta sejati, adalah kebiasaan hati yang belum berpenghuni. Cinta bagi kaum mereka, serasa sulit untuk ditemukan apalagi diraih.


Kisah golongan ini, acap jadi cemo'ohan bahkan hinaan dangkal. "jomblo" begitu kebanyakan orang memberi predikat tak resmi. Insan atau individu yang masih kosong cinta di hatinya, masih berbonceng debu di jok belakang motornya, dan masih belum mendapat tangan untuk digenggam dalam keseiringan langkah menjelajahi senja.


Nasip jomblo sering menghiasi kisah sengsara cinta dan kemelaratan hati. Dunia kadang serasa tidak adil bagi mereka dengan perlakuan yang rasis dalam cinta. Mereka padahal hanya terperosok dalam keterpaksaan nasip cinta yang mereka sendiri tidak harapkan.


Banyak cerca mengandung tanya yang harus jomblo hadapi dan jawab walau tak paham. Satu tanya yang paling menakutkan dan sangat dihindari para jomblo adalah saat ditanya KAPAN MENIKAH ?


Kikuk dan bingung tak terhingga, hanya itu pembalas tanya yang sudah pasti tak puas dan masih berharap jawab logis nan sempurna. Sebenarnya jomblo tak perlu fobia dengan ulasan tanya "kapan menikah". Asal mau membaca dengan seksama, fakta berikut dapat diambil jadi pedoman, penghayatan dan pengamalan langkah saat berhadapan dengan pertanyaan maut dua puluh empat karat.


Sebelum masuk pada fakta berintegritas hati dan cinta, ada baiknya luangkan waktu pada cerita terdahulu 10 Langkah Menuju Bahagia Merayakan Cinta.


Cara Bijak Menjawab Pertanyaan "Kapan Menikah"


1. Menjawab Dengan Bijak



Jawaban pasti
pexel.com

Tak perlu fobia atau bahkan paranoid, saat dihadapkan pada pertanyaan "kapan menikah". Si penanya belum tentu paham dan mengikuti segala kejadian di kisah hidup anda. Jika terlihat gugup dan mati kutu, anda akan jadi sasaran empuk tawa receh bermuatan lokal sindiran dan cemo'ohan.


Santai dan rileks aja sobat, pertanyaan seperti itu memang perlu dimaknai lebih dalam hati, tapi menanggapinya dengan cara serius dan berlebihan hanya akan melahirkan jawaban seadanya atau bahkan pura-pura. Dan pada akhirnya, akan jadi boomerang bagi dirimu sendiri.


Cobalah untuk bersikap se bijak mungkin. Berikan jawaban logis, bahwa saat ini Anda masih fokus terhadap karir atau pendidikan, jika target yang ditanamkan telah tercapai, baru Anda akan serius untuk memikirkan untuk menikah.


Tak sulit bukan?


2. Balik Bertanya


Balik bertanya
pexel.com

Pertanyaan "kapan menikah" sering hadir disuasana kekeluargaan. Kakak, om, tante hingga kakek dan nenek adalah orang-orang terdekat yang bakal melangsungkan interogasi terhadap kesendirian anda. Mungkin karena rasa sayang dan peduli pastinya.


Namun mereka serasa tak pernah sadar akan beban tanggung jawab untuk menuntaskan jawaban akan sebuah pertanyaan tak diundang. Atau mungkin mereka punya ekspektasi tinggi akan keinginan agar anda menghadirkan member baru di tengah-tengah keluarga. Menantu, cucu, atau ponakan, mungkin mereka rindu tambahan anggota baru pelerai rindu, penambah meriah canda tawa cengkrama hangat dan harmonis.


Tapi jangan takut, bila hati anda memang benar-benar belum berpenghuni tetap, tak perlu risau dengan pertanyaan "kapan menikah". Lunasi saja hutang pertanyaan tersebut dengan cara mengembalikan atau balik bertanya.


Tante : Bud, umurmu kan sudah cukup, kapan lagi mau menikah? Anda : iya tante, rencana sih pengen secepatnya, tapi apakah tante sudah siap dengan kejutan dan kado berharga buat aku ?

Selesai persoalan.


3. Jawab Secara Normatif

Jika kesendirian jadi beban hati, maka penawarnya cuma satu. Segera temukan pacar atau tambatan hati. Anda hanya perlu sedikit menaikkan level agresifitas naluri untuk penaklukkan cinta, serta senantiasa melakukan perbaikan diri, renovasi sikap yang tidak dihalalkan dalam dunia asmara.


Jika semua ritual tersebut telah dilaksanakan, namun belum menampakkan tanda-tanda keberhasilan, mungkin satu cara paling ampuh tentu saja memohon serta berdoa pada yang maha kuasa, agar segera dititipkan jodoh dunia akhirat.


Lalu saat datang pertanyaan "kapan menikah" dari kenalan atau orang-orang terdekat, " bro, lu kapan mau nikah, ntar keburu kedaluarsa lho?",  jawab saja secara normatif, " pengennya sih secepatnya, kamu bantu doain ya !"


Ada korelasinya bukan?, antara tanya dan usaha yang mesti anda jalankan. Siapa tau orang tersebut memang benar-benar  turut serta mendoakan jodoh singgah si hati anda. Maka makin terangkatlah nilai kemungkinan bagi anda untuk pantas dapat cinta.



4. Jadikan Alasan Finansial Sebagai Jawaban



Bukan bermaksud mengada-ngada, namun faktanya, akhir-akhir ini biaya yang harus dikeluarkan untuk menggelar sebuah acara pernikahan tidaklah sedikit. Saldo tabungan anda yang nafasnya senin kamis belum tentu sanggup menampung beban tersebut. Peran serta keluarga dan orang tua tentu saja tidaklah haram untuk dihadirkan.


Tapi itu cerita bagi calon pemangku tahta singgasana pelaminan. Bagi Anda yang masih belum berpeluang, tentu lain cerita. Boro-boro mikirkan pelaminan dan biaya nikah, memikirkan nasip cinta sendiri saja anda masih suka baper dan iba hati. Nasip kejombloan yang masih enggan beranjak pergi, akan terasa sungguh tak sepadan bila mesti dibandingkan dengan indahnya pelaminan.


Tapi jangan berkecil hati dulu sista and broda, selagi hidung masih ditempuh nafas, masih terbuka peluangmu untuk menikah dan meminang cinta. Sekali lagi, yang penting usaha dan doa. Usaha untuk memantaskan diri, diiringin doa setulus hati.


Bila keadaan memaksamu hadir dalam sebuah forum tanya jawab cinta. Kemukakan saja alasan logis diatas. Bahwa saat ini anda memang punya rencana untuk menikah, tapi terhadang kendala biaya yang cukup tinggi. Bila perlu selipkan sedikit rasa pesimis, akan pekerjaan yang belum memiliki prospek pasti.


Jika sudah begitu, semua sidang penanya akan paham dan memaklumi alasanmu. Maka terselamatkanlah nasip kejombloanmu yang tak terungkap dan terpublish.


Poin ini tak bermaksud mengajarkan kebohongan, namun hanya sekedar siasat jitu penyelamat nasip jomblo yang tertekan dengan interogasi dan pertanyaan. So,,,,harap maklum.



5. Tegas Saja, Bahwa Anda Tak Suka Urusan Pribadi Anda Dicampuri



Setiap orang punya hak paten untuk merahasiakan dan melindungi ranah privasinya.  Tidak semua kisah dan cerita hidup mesti bebas terpublish ke khalayak. Ada hal-hal tertentu  yang hanya boleh diketahui oleh si empunya dan tuhan semata.


Pelanggaran ranah privasi juga bisa dibawa ke ranah hukum lho. Jadi, harap hati-hati! , tak perlu mencampuri urusan orang lain jika sudah memasuki area privasinya. Ada aturan main yang tak boleh dilanggar sedikitpun.


Setiap orang berhak dan dilindungi hukum, merahasiakan segala urusan yang sangat-sangat pribadi. Tak terkecuali bagi anda yang masih jomblo dan memilih untuk merahasiakan urusan jodoh anda ke publik.


Jangan ragu untuk bersikap tegas, nampak kan saja ketidak nyamanan anda saat orang lain bertanya "kapan menikah". Jangan sekali-kali merasa terusik dan terintimidasi, kendati dari orang-orang terdekat anda sekalipun.


Sikap tegas dan rasa tidak nyaman anda, akan memberi signal sempurna bagi penanya tak tau diri. Urusan anda dalam menukan jodoh, sah-sah saja anda rahasiakan. Dan akan hanya terbuka saat anda bersama tuhan.



6. Cuek Dan Tak Perlu Baper



Cuek dan bodo amat
pexel.com

Cara paling jitu untuk menjawab pertanyaan "kapan menikah", tentu saja dengan sikap cuek dan tak memasukkannya ke hati alias baper. 


Tak perlu menjadikan pertanyaan tersebut sebagai momok yang ditakuti dan harus dihindari. Kalian juga mesti sadar, bahwa setiap orang terutama yang terdekat, tentu berhak pula memiliki perhatian dan harapan terhadap Anda. Karena sejatinya begitulah manusia selaku mahkluk sosial.


Memahami ekspektasi orang-orang terdekat tentu wajib hukumnya bagi Anda. Terutama ekspektasi mereka akan masa depan pilihan Anda. Mereka hanya ingin yang terbaik buat Anda, dan bagi mereka itu adalah kebahagiaan tersendiri.


Jika belum sanggup melunasi hutang ekspektasi tersebut, tidak berarti pula anda harus terpaksa menggadaikan harapan tak pasti demi mereka. Santai saja sobat. Semua orang juga sadar, bahwa anda sedang serius mencari. Dan tak perlu menanggapi segala pertanyaan seserius mungkin.


Jika kadar serius sudah over dan kebanyakan garam, anda akan lelah sendiri menggendong nasip cinta anda yang masih saja sepi cerita. Jadikan saja setiap pertanyaan dan ekspektasi mereka sebagai pelecut semangat mencari cinta. 


Selebihnya, bawa santai aja ma men! Hidup tak akan selalu tak perpihak pada anda. Ada kalanya dia baik dan mempersembahkan peluang tak terduga. Cuek dan tak usah terlalu baper. Toh,masih banyak segmen lain di hidup yang mesti diraih untuk diselesaikan dengan jalan Anda.


Yakinlah bahwa hidup pasti akan memberi kesempatan. Tugas kita hanya berusaha meraihnya untuk tak terlepas. Lalu imbangi dengan memohon dan memanjatkan doa kehadiratNya. Niscaya nasip kisah cintamu tak mungkin tak akan tertulis di hikayat asmara yang tak pernah usang.





M💞💞E💞💞S





Share this:

Komentar

  1. pengennya sih nikah, tapi gaada yg mau dinikahin, itu gmn tuh bang? wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar bang bro. Pasti ada nanti tu. Kalo jodoh tak akan kemana, yang penting usaha dan percaya dengan rencana tuhan (ko jadi serius gini ya), haha,saya doa in deh, semoga bang bro segera bertemu jodoh. Btw trims udah mampir.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini