Kebiasaan Buruk Wanita Yang Tidak Disukai Pria

Kebiasaan buruk wanita seperti apa yang tidak disukai pria? Ada beberapa. Tapi tenang! kali ini kita akan bahas hal tersebut secara slow but sure demi menjaga marwah cinta.

Perkara  yang hingga detik ini belum masuk ke dalam draft penyusunan rancangan undang-undang maupun regulasi dunia asmara. Hal sepele yang sering jadi obrolan dangkal. Namun sesungguhnya cukup punya peluang jadi batu sandungan cinta. Tabiat remeh-temeh nan acap dilakoni kaum hawa, penunda lapar cinta para arjuna.


Wanita idaman pria
pexel.com

Kalian pasti sering atau pernah mendengar berita bencana putus cinta yang disebabkan oleh kelalaian para membernya dalam mengurusi hal-hal sepele yang tidak disangka ternyata sukses jadi sumber petaka. Jika ditelaah lebih dalam, ternyata bukan faktor cemburu, pengkhianatan atau aksi pro kontra dari pihak keluarga. Sumber pencetus bencana ternyata sekelumit perilaku berdosis hura-hura.


Kali ini kita akan coba bahas itu dalam takaran logika yang bersinergi dengan aktualitas di lapangan. Sehingga dapat terelakkan unsur mengada-ngada dan membesar-besarkan. Walau azas manfaat yang terkandung dalam tulisan ini dapat diperdebatkan. Namun bukan berarti volume dan kualitas layak untuk dipertanyakan.

Kebiasaan Buruk Wanita Yang Tidak Disukai Pria

1. Berdandan Over Lama


Wanita suka berdandan
pexel.com

Ritual sakral kaum hawa ini tak jarang menghabiskan waktu hingga tiga kali lebaran dan tiga purnama terlewatkan. Tak penting perang badar sekalipun, namun touch up harus tetap jalan. Badai meteor sebesar Papuapun seakan tak punya harga diri bila terjadinya bertepatan dengan kegiatan maha penting ini.


Seandainya ada undang-undang yang mengatur tentang pembatasan waktu dandan bagi perempuan. Rasanya tidak akan terlelalu berkelebayan dan diskriminatif. Karena pada prinsipnya banyak pria tak keberatan dengan isu kesetaraan yang acap kali didengungkan perempuan.


Boleh dong, untuk urusan dandan pria dan wanita dalam kesetaraan durasi?


2. Setiap Ada Cermin Selalu Ada Kesempatan Ngaca


Wanita selalu bercermin
pexel.com

Sayangnya tabiat ini tak memandang tempat. Mal, toilet, kantor ataupun tempat makan atau nongkrong, asal tersedia cermin, maka aspirasi untuk ngaca mesti diusung dan dilampiaskan dalam aksi nyata. Ukuran tak jadi persoalan. Sekedar ngecek tingkat kemenoran lipstik, atau derajat kelentikkan bulu matapun cukuplah.


Mungkin dulu Hittler lupa, genosida kaum yahudi harusnya dibarengi dengan pemberangusan semua jenis cermin yang ada di dunia. Bila perlu sak pabrik-pabriknya sekalian. Andaipun cermin mengalami kepunahan, tentu tak akan terlalu kontroversi dan melanggar HAM


Karena pada kenyataannya yahudi dan wanita sama-sama menyita perhatian dunia hingga saat ini. Yang jadi pembeda hanya satu hal. Wanita lebih asik dipandang dan di khayalkan dalam lamunan. Apalagi dilamar.



3. Berghibah Dengan Persekutuannya


Wanita tak jauh dari gosip
pexel.com

Yang tidak disenangi rata-rata pria bukan kegiatan ghibah yang sama sekali tak melanggar ketertiban umum ini. Namun proses dalam peng-aplikasiannya yang memakan waktu lama. Tujuh puluh dua fajar mungkin bisa terlampaui bila topik bahasan cukup hangat dan mengarahkan halu hingga lupa waktu.


Satu nama yang lagi menunggu akan terus berhadapan dengan delay pertemuan atau rencana lain. Bisa jadi berkesinambungan bila ghibah belum sampai pada eposide akhir. Belum lagi pada momen ghibah akbar dalam porsi reunian. Perang dunia ketigapun akan terpaksa menuggu dalam ketidak jelasan dan ketidak pastian. Tak akan meletus perang sebelum ghibah season penutup selesai digelar.


4. Shoping Over Budget


Wanita selalu ingin belanja
pexel.com

Akhir-akhir ini marak yang namanya aktifitas online. Tak terkecuali urusan belanja. Belanja tak perlu kemana-mana tinggal buka aplikasi, pesan, transfer pembayaran, barang akan langsung diantar hingga ke pemesan. Bisnis ini menjamur seiring dengan kemudahan transaksi yang mereka tawarkan. Kalian pasti sudah hafal siapa yang kecanduan. Gak usah bilang-bilang nanti dia ngambek. 


Ngambeknya wanita biasanya berbanding lurus dengan hasrat shoping mereka. Makin tinggi frekwensi merajuk, maka akan semakin besar pula budget yang mesti dikeluarkan untuk memenuhi hasrat belanja mereka. Tak masalah bila si dia adalah pasangan sah yang wajib diikuti kemauannya,,,eh salah,,maksudnya wajib dinafkahi. Nah, kalo masih sekedar pacaran gak jelas. Emang situ oke?


Kebiasaan shoping dan menghambur-hamburkan uang ini, pada awalnya tak pernah mendapat pertentangan dari kaum pejantan. Cuma setelah dihitung-hitung, ternyata saldo tabungan jadi memprihatinkan dan hanya menyisakan kenangan. Lalu pria bisa apa? Mau protes tapi cinta, mau mencerca tapi sayang, mau marah tapi pesona mereka selalu mengalihkan. Kebanyakan pria tak bisa apa-apa. Salah mereka sendiri kenapa dulu menjanjikan bulan dan bintang. Saldo tabungan tak pelak mesti diihklaskan.


5. Pengendara Yang Buruk


Woman rider
pexel.com

Kita bukan lagi membahas kebiasaan umum sign ke kiri beloknya ke kanan. Tapi lebih kepada etika berkendara di jalan raya. Meski tak semua etika saat berkendara dapat teradopsi oleh semua undang-undang serta aturan  berkendara dan berlalu lintas. Masih ada akal sehat yang bisa dijadikan acuan dan sumber solusi.


Namun sayangnya, wanita acap kali egois saat berkendara. Mereka sering merasa istilah "ladies first" layak dipakai dimana saja. Pola fikir yang bisa dibuat dalam bentuk tulisan, "gue kan cewek, pasti kalian semua bakal ngalah dan ngasi jalan ke gue."


Hingga detik ini, kejadian serupa masih jamak dan sering terulang di jalan raya. Jangan tanya lagi, pria bisa apa? Dari pada adu kerut dahi, kita lebih memilih mengalah dong. Ingat perempuan tak pernah salah. Rumus ajaib ciptaan Cleopatra


6. Drakorholic


Drama korea
pexel.com

Eit, jangan protes dulu bund! Kesenangan kalian memang tak layak mendapatkan pengajuan tanda keberatan. Oke, gak masalah. Toh, saat pria hobby futsal, mancing atau nongkrong wanitapun tak ada yang keberatan. Yang jadi soalan hanya frekwensinya yang nyaris sampai ke tahap candu.


Masalah timbul saat wanita lebih memilih Drama Korea dari pada kencan yang sudah dischedulekan sejak awal. Chat dan video call kalian anulir demi episode terharu kisah di semenanjung. Banyak acara makan malam yang berantakan. Lalu menunggu apalagi yang belum terencanakan?


Berapa banyak urusan yang mesti dijadikan alasan untuk pria harus menunggu. Bukankah wanita juga sebel jika harus menunggu? Apalagi harga sebuah penantian hanya mendapat saingan dari sebuah drama import. 


7. Investigasi Handphone


Handhone dan gadget
pexel.com

Aksi yang belakangan muncul menyusul meningkat tajamnya rasa cemburu dan kecurigaan. Tidak menaruh rasa percaya pada sikap pasangan merupakan awal pencetusnya. Frekwensinya kian meningkat seiring tumbuhnya sikap posesif dan semangat ke-bucinan yang tak terkelola rapi.


Lalu apa? Ya insecure lah. Kata yang bersahabat dekat dengan hati wanita. 


8. Lebih Sering Pakai Kode Dari Pada Terus Terang


Kode-kode wanita
pexel.com

Kebiasaan yang sudah terlanjur permanen di sanubari kaum ladies. Mereka tak pernah berterus terang atas maksud dan keinginan. Karena banyak pria yang tidak peka, tentu system komunikasi seperti ini bakal membuahkan ketidaksinkronan antara harapan dan realitas.



Wanita mungkin terlalu alergi dengan keterus terangan. Gengsi atau mungkin malu, bisa jadi sebab muasalnya. Tapi anehnya ekspektasi mereka malah berbanding terbalik dengan tabiat. Jika pria selaku pasangan tak berterus terang, hmmm,,,,,interogasi cinta bisa berlanjut tujuh hari tujuh malam.


9. Tak Sepenuhnya Move On Dari Mantan

Mestinya, jika sudah memiliki hati yang baru, tak perlu ungkit-ungkit perihal mantan. Ntu tong sampah masih pada kosong! Bukankah mantan layak ditinggalkan sejarah lamanya. Mengurus cinta yang baru lebih utama bersama move on dari kisah sedihnya. Jika masih tersirat kenangan mantan di ingatan, siap-siap saja. Bentar lagi yang di sebelah juga bakal menuntut kemerdekaannya dari cinta. Serta menuntut hak kebebasan memilihnya untuk jadi mantan.


Dari beberapa poin di atas, jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa tulisan ini mengusung arogansi pola fikir pria. Kaum pria tak sepenuhnya anti dengan perilaku dan tabiat wanita seperti sembilan poin yang telah dijelaskan.


Jika semua dilakoni dengan takaran frekwensi yang pas dan berimbang, tak akan menimbulkan ketidak senangan di hati pria. Hanya perilaku yang berlebihan lah yang layak dibenci dan tidak direstui.

Pria mana yang tak senang melihat perempuan miliknya berdandan dan berhias diri. Kecantikan kalian adalah hiasan terindah tiada banding bagi semua pria. Namun bila tiga kali purnama, itu dandan gak kelar-kelar, kesal juga sih.


Para wanita acap tak sadar diri bahwa kalian sudah cantik dari sananya. Maka akan makin cantik saat kalian senantiasa menjaga dan mensyukuri nikmat tuhan dengan segala lebih dan kurangnya. Gak perlu juga ngaca setiap berpapasan dengan cermin. Lama-lama risih juga tau.


Tak terkecuali urusan ghibah, shopping dan nonton drakor. Pria tau itu dunianya kaum dara. Pria mampu menghargai itu. Asal jangan over kuota waktu. Membiarkan mereka menunggu atas alasan yang tak perlu, wajar kalau pria merasa terganggu.


Pria itu identik dengan sikap tegas dan lugas. Putih ya harus putih, begitu juga hitam. Tak akan pernah menjadi abu-abu di mindset pria sejati. Jika marah, kesal, cemburu dan curiga, kenapa tak berterus terang?


Sudah dari sononya pria lemah dalam hal kepekaan. Jadi jangan timpali dengan kode-kode rumit diluar ambang batas nalar. Soal mantan? Gak usah sebut lagi! Alergi tau.





M💕💕E💕💕S









Share this:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini