Fool In Love Bucin Garis Keras

Bucin (budak cinta) adalah kaum pencinta golongan sayap kiri beraliran garis keras. Mereka cenderung berhaluan radikal dalam paham mencinta. Kekuatan perjuangan mereka akan penguasaan sebuah hati tercermin dari sikap yang anti pada tindakan malu-malu dan setengah-setengah. Mereka fall in love, fill in love, feel in love namun sayang fool in love.


Jika berkaca pada paham demokrasi, maka bucin dapat dianggap terlalu bodoh dengan paham serta aliran politik asmaranya. Menggelontorkan segenap sumber daya perasaan untuk meraih cinta dengan menghalalkan segala cara, acap berbuah masam. Target buruan cinta kadang tak senonoh membalas rasa. Rindu dan cinta sering tak berbalas. Rasa cinta yang mendera terakselerasi secara sepihak saja. Cukup menggenaskan juga bukan?


Walau diantara mereka ada yang sukses mendaratkan cinta, tapi pelabuhan hatinya masih sarat muatan kebucinan. Tak ada jaminan tolak ukur pasti, mengkategorikan bucin tergolong kaum pengejar atau penikmat cinta. Masih berjuang ataupun telah berhasil memiliki kekasih, sekali bucin ya,,bucin aja.


Tak salah rasanya bila "ngebucin" dianggap sebagai kebodohan (fool) menginterpretasikan rasa cinta. Rasa yang seharusnya dapat diatur sedemikian rupa, malah berbuah perbudakan. Ulah ekspektasi yang terlalu berlebihan. Hasrat untuk menguasai seutas hati bermanuver ria membentuk gairah tak terpadamkan.


Saat sang bucin merasa nyaman dengan zona modernisasi cintanya, saat itu pula badai dan petir tak cukup kuasa melerai semangatnya. Halang rintang tak punya harga diri di mindset si bucin. Sekali tumbuh cinta berpantang layu apalagi mati. Jangan anggap mereka orang gila karena hatinya sesak cinta nan over loading.


Lalu, salahkah prediket budak dicantumkan sebagai gelar tak resmi si insan pejuang komitmen berkadar bablas? Rasanya tak terlalu berlebihan. Nyatanya bucin memang diperbudak perasaan. Porsi penerapan kaidah-kaidah asmara dalam mencinta terlalu gamblang mereka gelontorkan. Mungkin lantaran fase menjomblo kelewat matang. Maka menjadi bucin seolah pilihan akhir pemutus mata rantai kefakiran akan cinta.


Bucin muncul akhir-akhir ini bak fenomena tanpa unsur kesengajaan. Dari sekian membernya, ada yang bangga dan tak menganggap itu kebodohan cinta. Ada yang malu lalu ngebucin secara sepihak dan sembunyi-sembunyi. Ada juga yang sekedar jadi penonton (yang ini bukan bucin) menyaksikan sigapnya sepak terjang pendekar cinta tanpa arena.


Ada yang terang-terangan mentasbihkan diri sebagai bucin kelas wahid. Namun sialnya, ada yang pro dan yang kontra. Polemik tak jelas juntrungan lalu hadir. Menakar nasip si bucin yang kontroversi. Obrolan retjeh kaum milenial merambah cakrawala sosial media. Kian mengibarkan ketidakjelasan eksistensi si babu cinta.



Untuk itulah tulisan ini hadir. Sebagai mata netral dari sudut akal sehat. Apakah bucin layak dianggap bodoh (fool) ? Atau mereka justru memiliki potensi jadi nominasi pejuang cinta terhebat sepanjang zaman? Hmm,,,tak usah penasaran! Aku sajikan fakta, Kalian rekap dan simpulkan sendiri!


Fakta Kebodohan Cinta (Fool In Love) Seorang Bucin


1. Menjauh Dari Pertemanan


Meski ada anjuran pemerintah untuk menerapkan Physical dan Social Distancing, namun tak sampai mengarah pada Friendship Distancing. Berteman tak perlu selalu bertemu kumpulan dan kawanan. Banyak media penghantar penyambung tali keakraban. Sosial media adalah contoh paling sahih.


Teman dan sahabat tak merasa dikriminalisasi bila disapa secara online. Canda renyah serta tawa sumringah tak mesti tersaji secara direct. Lewat dunia maya semua bahagia bahkan keluh kesah dapat tersalurkan. Indahnya persahabatan tak pudar meski tampa pertemuan bilateral berdosis tongkrongan.


Lain halnya bucin. Nominasi kesibukan mereka tersusun rapi dalam lemari angan. Mengurus cinta nan membabi buta berada pada chart teratas susunan acara kesibukan hari-hari. Jangankan kuota waktu untuk pertemanan, urusan asupan makan dan istirahat saja mereka nomor duabelaskan.


Berperang menaklukkan cinta, menebar sejuta pesona, memikat lewat jerat cinta bersimpul mati, melanglang buana mengejar setetes perhatian, membuat bucin lupa dunia nyata. Skala priotitas hanya cinta, cinta dan cinta. Waktu mengurus pertemanan nanti-nanti saja.


Tanpa arahan jelas akhirnya bucin tersisih dari kawanan. Circle yang dulu menawarkan cerita hura-hura kian tersudut lalu terpinggirkan. Si bucin mana peduli. Katanya, "urusan hati super urgensi berkadar tinggi". Memporak porandakan hati si sasaran kagum tak mengenal istilah nanti saja dulu.


Arti penting konco tongkrongan kian termarjinalkan. Hidup hanya untuk cinta, mengutuk sahabat hingga jadi tak ada guna.

Satu bukti awal fool in love nya bucin telah tersaji. Kalau kontroversi jangan simpan dalam hati. Kolom komentar setia menanti. Asal keberatan tersaji secara sopan dan rendah hati.


2. Tak Punya Goals Selain Cinta


Hidup sesungguhnya menawarkan banyak komoditas unggulan berbasis perjuangan. Tak hanya cinta dan permasalahan hati saja. Ada cita-cita di bidang pendidikan, ada yang namanya prestasi kerja, bahkan ada juga raihan nominal dalam angka-angka kekayaan. Ada banyak aspek dalam hidup untuk dijadikan goals.


Ingin juara kelas atau lulusan perguruan tinggi berstatus cum laude. Ingin jadi pengusaha online yang sukses meraup decak kagum orang tua. Ingin sukses berlevel mantap jiwa di bidang yang digeluti. Ingin ini, ingin itu sesuai passion yang diinginkan. Itu semua goals yang tak rugi bila diinterpretasikan secara maksimal dan berkesinambungan.


Lalu kalau hanya cinta, sampai manalah batas kepuasan batinnya? Belum lagi peluang gagal dan kecewa. Hidup sejatinya tak layak dipertaruhkan sumber bahagianya terfokus pada satu hal remeh temeh saja. Mengurus cinta memang tak jadi soalan, apalagi di rentang waktu kepuberan. Tapi kalau hanya cinta, rasanya kok,,,ah sudahlah,,,! 


3. Abai Dengan Kesehatan


Menyenangkan pasangan membuat bucin abai dengan kesehatannya sendiri. Terlalu fokus pada penampilan dan bentuk tubuh sesungguhnya tak salah. Tapi kebanyakan kaum penganut bucin aliran garis keras acapkali menempuh jalur ekstrem berpotensi menyesatkan.


Diet super ketat mengharap bentuk tubuh sexy nan ideal hanya batu loncatan pemuas pandang pasangan. Kadang tak terkendali hingga jatuh ke jurang pesakitan. Kesehatan jadi terabaikan secara sengaja dalam tempo singkat. Kalau sudah begitu, bodoh atau tidak silahkan ponten sendiri.


4. Logika Tidak Terkendali


Dan yang menyisakan nilai logis hanya cinta dan pasangan. Selebihnya? Akal sehat sudah tak imun terkangkangi cinta. Hal-hal berbasis nalar dirasa tak terlalu relevan untuk diakomodasi fikiran. Bahkan sekelas petuah guru agamapun bakal tersingkir kalah saing dengan keradikalan menyanjung cinta.


Ternyata bucin sungguh terpesona dengan dosis luar biasa pada tradisi sesat menyanjung cinta. Fikiran jernih terkotori ambisi hati berhaluan kebodohan cinta.

5. Keuangan Tak Terurus


Terlalu sibuk meraih simpati cinta, bucin lupa saldo tabungan tinggal kenangan. Membelanjakan seluruh harapan hanya sekedar untuk meraih sanjungan hati bertuan. Segenap pesona dipaksa upgrade mengiringi kemajuan zaman. Segala sandang hingga skincare dijadikan penambal lubang kelemahan.


Terhambur semua jerih berwujud uang. Sering tak terasa, karena terkamuflase dalam semangat kebucinan nan otodidak. Apapun akan dibeli demi secercah sayang serta simpati. Tabungan melayang saldo kerontang.


Jika sudah begitu, kebodohan manalagi yang mesti ditolerir? Hati saja belum tentu puas akan bahagia, bila nyatanya menjadi bucin terlalu melelahkan. Tak mungkin rasanya sekelas bucin beraliran garis keras tak akan jenuh dengan propaganda cintanya.


Maka kembali bijak serta arif, adalah jalan keluar yang memiliki muatan solusi berpangkat ampuh. Bodoh hanya kata sifat, namun terasa menyesakkan dada bila di sematkan pada si budak cinta. Sudahlah budak bodoh pula. Lengkap benar penderitaan mu cin.


Fall in love sungguh indah. Feel in love sungguh syahdu. Fill in love membuat hati berbunga rindu. Fool in love? Ah,,itu hanya si bucin garis keras.






M💕💕E💕💕S


Share this:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini