Laki-Laki Menangis Bukan Berarti Lemah

Laki-laki menangis bukan berarti lemah. Walaupan kata patriarki laki-laki tidak boleh menagis. Meneteskan air mata haram hukumnya. Katanya sih seperti itu. Dalilnya sarat  ketidakjelasan, biar tampak jantan dan berwibawa. Hanya itu isu paling mengemuka. Bagaimana ceritanya bila tak tahan? Gampang, tinggal bersunyi diri dari hendusan dunia. Ketimbang dicap pengecut, ya sudahlah. Pura-pura tak pernah ada aral apa-apa skenario atas anugerah akal bulus dari sang pencipta.



Nyatanya laki-laki memang mempertaruhkan harga diri saat berurusan dengan air mata. Najis katanya, pria kok meneteskan air mata. Ada-ada saja ulah arjuna cap kelapa muda. Barangkali titah purba antah-berantah terlanjur merasuki dinding sukma tiap pria, jadilah tangis bak bala bagi kaum titisan arwah Nabi Musa.


Di hikayat pria, sejak lama tangis hanya hak wanita. 

 

Begitulah para pejantan. Hanya punya kuasa untuk mendulang ego. Tak punya rasa. Atau mereka hanya pura-pura? Pura-pura jantan dan trengginas, padahal tawanya bersisa ampas. Meneteskan air mata dianggap tak waras. Bagi mereka itu cerdas. Padahal culas, was-was dalam porsi nyata dan jelas-jelas.


Lalu apa yang salah dengan air mata pria? Salahkan pria merasa terhina membasuh muka dengan cairan bening menetes dari sudut mata? Mahalova punya cerita pelerai tanya. Mari lanjut membaca! Siapa yang share di sosial media dihitung sebagai ibadah asmara bernilai pahala cinta ^Hahaha.


Alasan Laki-Laki Menagis


Sesungguhnya sah-sah saja laki-laki meneteskan air mata. Kata siapa laki-laki tak boleh nangis? Lah, tuhan menciptakan air mata buat apa dong? Aksesoris pelengkap? Gak kan? Tak pernah ada kata mubadzir atas ciptahan tuhan. 


Alasan sesungguhnya hanyalah proses hidup nan setia mengintimidasi pria agar mewajibkan diri mereka gagah, perkasa, jantan dan beribawa. Diksi lemah, cengeng, manja, lunglai tak boleh teradopsi di pribadi laki-laki. Lalu semua terdoktrin ke sanubari bersemayam secara permanen. Melahirkan slogan "apapun yang terjadi, laki-laki berpantang meneteskan lara, tegar adalah harga mati". Apalagi di hadapan wanita, najis bagi pria bersembab mata karena nestapa.


Ya. Sudah dari sananya pria sungkan kelihatan lemah, mesti menggadai sedih sekalipun.  Mereka tak terima dicap tak ksatria. Padahal semua hanya sugesti. Seruan sang ayah agar putranya jadi petarung mimpi, bukan penghiba belas kasih. Sayang, dangkalnya rasa, menjadikan pria sesat jalan dalam menempatkan tangis di kehidupan.


Padahal ada alasan cukup masuk akal sebagai ungkapan permisif bagi tangis kaum maskulin. Let"s check this out!


1. Ditinggal Orang Terkasih 


Setegar-tegarnya pria, saat bersentuhan dengan empati sangat wajar tercetus tangis. Kehilangan orang tersayang untuk selama-lamanya sangat manusiawi tersisip air mata. Ditinggal mati seorang ibu misalnya. Hati siapa tak akan gulana. Air mata bukanlah dosa sobat. 


Pemilik cinta kasih terhebat se semesta raya siapa lagi kalau bukan sang bunda. Mahirkan merawat dan membesarkan, kelembutannya tiada lawan. Si udin kecil ingusan suka pipis sembarangan tak mungkin jadi pria menawan tanpa sentuhan magic manusia perpanjangan tangan tuhan. 


Ibu tak pernah benar-benar tidur sebelum memastikan semuanya baik-baik saja. Ibu juga yang setia membangunkan kala dunia menghantar perubahan. Meski suara ibu membuyarkan sisa mimpi semalam, beliau ganti dengan teriakan pembakar gelora baru.


Saat suara itu ditarik kembali oleh si empunya. Alarm canggih bagaimana sanggup menggantikan. Saat ibu sudah tiada, seisi duniapun bertitip doa. Lantas pria bisa apa ditinggal bunda? Hati setegar karang sekalipun akan luluh lantak. Tangan ibu hanya  dua tapi sanggup mengubah segalanya. Tak terkecuali  mengupah pria jadi berguna. Menangis untuk ibu tak membuat kalian setara waria kawan!


2. Menyaksikan Kelahiran Anak Pertama


Pria yang sudah menjadi seorang ayah pasti paham betul betapa syahdu merenda bangga kala momen pertama menyandang gelar ayah. Pertama kali dihardik tangisan awal manusia baru. Mengumandangkan adzan di telinga mahkluk yang kelak bakal meminta uang jajan dan rental playstation.


Haru, bahagia dan bangga berselimut suka cita. Pria bisa apa selain meneteskan air mata? Jangan tanya alasannya! Rasakan saja kelak! Makanya jatuh cinta! Raih dunia untuk melamar si dia. Itulah sebenar-benar harga diri seorang perjaka.


3. Saat Melakukan Kesalahan Besar


Tangis pada ranah ini merupakan bukti nyata sebuah nilai tanggung jawab. Tidak ada unsur cengeng berpetuah nelangsa. Kesalahan butuh tanggung jawab disertai perbaikan. Pria penghamba setia paham betul doktrin kecewa. Menangis untuk sebuah kesalahan apalagi berdampak pada dunia, adalah sebentuk tanda ikatan batin pada tugas dan kewajiban.


Pertanyaan paling mengemuka, kenapa pria sering berbuat salah seolah-olah tidak merasa berdosa? Tangisnya mana? Ada kok. Tangis pria tak selalu berwujud air mata. Kadang mereka menangis dalam hatinya. Pria memang ada-ada saja.


4. Melihat Orang Yang Dicintai Bahagia


Laki-laki menangis saat melihat mantan bahagia di pelaminan? Tidak. Konsepnya bukan seperti itu marlina. Urusan mantan masih bisa diatasi pria pakai cara lama. Baca aja di sini


Kebahagiaan over dosis melahirkan rasa haru nan over load. Ujung-ujungnya lahir tangisan tanpa aba-aba pembuka dan isak terbata. Saat seorang pria bahagia melihat putri kesayangan diwisuda. Atau saat kekasih hati pujaan bahagia menerima lamaran tanpa hantaran. Lalu pria bisa apa?


Tangis haru bukan karena lara melainkan bahagia. Sumbernya tak hanya swadaya akan tetapi terdampar juga di orang-orang terkasih di sanubari pria. Ini tak melulu tentang wanita ya, Ingat!


5. Amarah Yang Dipendam


Sekali lagi streotipe cengeng tak berlaku di momen ini meski dijual di bawah harga pasar. Sikap paling manusiawi seorang manusia tentu lahirnya amarah serta murka saat berpapasan dengan kecewa. Yang terjadi tak sesuai rencana, malahan jauh dari ekspektasi.


Sebagian pria mampu meluapkan emosi. Sebagian lagi mampu mengendalikan diri dengan cara memilih diam, lalu beranjak pergi seraya bersunyi diri. Menghantarkan tangis pada dinding ratap tersembunyi. Begitulah laki-laki.

 

Menangis merupakan aktifitas batin sarat manusiawi. Menangis bukan hanya milik wanita ataupun anak bayi. Air mata tak membuat hina seorang laki-laki. Manusia suci se kelas nabi, merekapun tak luput dari sedih. Harga diri laki-laki adalah menaklukan mimpi. Dan itu tak dilukai oleh tangis.


Jadi, sudah cukup jelas ya! Laki-laki tak perlu alergi dengan air mata. Kecuali air mata buaya dari hulu nafsu penggoda. Biar menambah makna, ada ekstra dalam bentuk kajian paling substansi. Mari lanjut baca!


Manfaat Menangis Menurut Ilmu Kesehatan


Menangis itu wajar bagi wanita maupun pria, karena menangis merupakan respon alamiah manusia terhadap luapan emosi yang dialaminya. Sedih, frustasi, haru bahkan empati merupakan sumber pencetus utama debit linangan air mata. Selain itu, ada juga sebagian manusia yang mengalihfungsikan tangis sebagai sarana untuk mendapatkan perhatian dari insan lain. Pelakunya siapa lagi kalau bukan anak kecil. Ada satu spesies manusia lagi, tapi jangan bilang-bilang kalau itu wanita. Ssst diam aja ya! Nanti kalau ketahuan mereka bisa nangis benaran.


So, ma men ma bro masih yakin anti pati dengan tangisan?  Kalau masih punya rasa, sedih, empati dan cinta jangan malu teteskan air mata, normal kok sob. Setidak-tidaknya menangislah dalam kesendirian! Percayalah itu cukup ampuh saat tidak ada satu orangpun yang dapat mengemban percayamu untuk bercerita.


Lantas apa saja manfaat tangis dan air mata menurut ilmu kesehatan? Lets check this out!


1.  Memperbaiki Suasana Hati

Tangis menmperbaiki suasana hati
pexel.com


Saat didesak puluhan masalah dalam hidup, kadang kita butuh waktu untuk menghela nafas panjang. Membiarkan semua keinginan dunia mengalahkan ketangguhan yang tak seberapa. Saat itu semua sinis dunia serasa menumpuk membentuk bola salju menggelinding melindas asamu. Tindihan algoritma hidup membuat kita makin terdesak dan tersudut.


Lelah dan kadang harus diakui ingin menyerah. Kegagalan sekali berdampak pada suasana hati. Tiba-tiba tanpa disadari buliran air mata menggenang. Siap menetes melawan kenyataan. Lalu tertumpah diselingi isak kepiluan.  Menunduk bersembunyi muka dari kehidupan. Tersedu sejadi-jadinya dihanyut lara panjang nan kebiruan.


Namun sadar ataupun tidak, tangis tadi datang lalu pergi menyisakan kelegaan. Dada kini serasa lapang. Bak nafas baru melewati hidung. Iya, saat sedang menagis tadi sebenarnya Kamu sedang melepaskan racun dan hormon nan tak terbilang jumlahnya dalam mencetus stress.


Ternyata si tangis berhasil mengubah suasana hati. Bukan konon sih, katanya selepas itu tidur akan lebih nyenyak tanpa hadir bayangan mantan. Mantapnya lagi, atas keberhasilan tangis menendang stres, berat badan akan turun secara alami. Bahkan tekanan darah akan jauh lebih normal. Gimana gak penting! Makanya jangan sok-sok an alergi air mata.


2. Menjaga Dan Melindungi Fungsi Mata


Kebutuhan paling esensi bagi manusia untuk melanjutkan kiprah di muka bumi tentu saja air. Tubuh manusia membutuhkan cinta air agar sel-selnya mampu berperang melawan murka dehidrasi. Tak terkecuali mata. Ia juga butuh air untuk berkelit dari kejaran dehidrasi.


Menangis merupakan cara paling alami untuk menghidrasi mata. Dengan begitu kemampuan mata dalam memfokuskan objek menjadi lebih tajam. Tak terkecuali fokus terhadap target buruan cinta. Selain itu manfaat menangis juga melindungi mata dari berbagai zat asing yang membahayakan mata. Sebut saja debu, kotoran atau serbuk-serbuk kayu yang berterbangan. Perlu juga diingat, bahwa pesona senyum si dia sama sekali tak berbahaya bagi mata. Hanya perlu kehati-hatian dalam berhalusinasi.


3. Membantu Membersihkan Hidung


Secara anatomi mata berhubungan langsung dengan hidung bagian dalam. Itu artinya menangis memiliki kiprah dwi fungsi untuk mata itu sendiri serta untuk hidung. Air mata dapat membersihkan hidung dari zat-zat yang dapat menimbulkan iritasi (iritan).


Oleh karena itu pada saat menangis hidung tak luput dari kunjungan air mata. Akan terasa berair dan seketika itu juga mengeluarkan lendir untuk kita bersihkan. Sementara kenangan mantan, ia juga akan terhanyut bersama tetesan tangis sisa cerita lama. Jangan ungkit lagi napa!


4. Memperkuat Hubungan Dengan Orang Lain


Menagis membuat kita merasa seperti mahkluk paling lemah se jagad raya. Itu kata pria. Nyatanya tangis kadang tak terbendung. Datangnya sering keroyokan tanpa budaya antri. Sekuat tenaga melawan, toh air mata bercucuran juga. Apalagi di depan kawula dekat nan terpercaya, seperti sahabat karib, keluarga ataupun pasangan. 


Kalau belum punya pasangan ini solusinya.

Perilaku ini akan membuat empati orang terdekat sanggup membaca kepedihan nan tak berupa kata-kata. Yang tersisa hanya tangis dan air mata. Pada akhirnya terciptalah kedekatan emosional yang kian dalam. Memeluk bahkan bersandar dibahu jalan mereka menumbuhkan percaya bisa jadi berprospek cinta.


Begitu pentingnya peran tangis dan air mata tak terkecuali bagi pria. Tangisan bukan dosa, bukan pula aib nan merendahkan wibawa. Ia berguna bagi sukma serta kesehatan jiwa.


Indeks kejantanan arjuna tak akan berkurang tergerus air mata.



M💕💕E💕💕S






Share this:

Komentar

  1. betul ya, menangis salah satu untuk melegakan perasaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bu. Makasi atas kesetian meninggalkan jejak di tulisanku. Moga Bu Tira sehat selaku dan tetap mengaksara.

      Hapus
  2. 1,45 saya pernah melakukannya Uda. Benar-benar berasa anak kecil. Tapi memang gak bisa dibendung sih. Biasanya gak pernah nangis. Tapi 1,4,5 benar meluluhkan ketegaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tandanya menangis itu wajar kan? Tak terkecuali bagi laki-laki.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini