Hubungan Yang Toxic Itu Seperti Apa Dan Bagaimana Menghindarinya

Toxic dalam bahasa indonesia berarti racun bersifat membunuh. Lalu apa korelasi kata-kata toxic dengan secarik hubungan cinta atau relationship?


Check this out !


Toxic relationship bisa diartikan sebagai sebuah hubungan yang menjurus pada hubungan yang tidak sehat dan berpeluang menyakiti salah satu atau kedua individu yang ada dalam hubungan tersebut.


Tanda-tandanya tentu saja kadar kebahagiaan yang nihil sama sekali. Ditandai dengan banyaknya volume pertengkaran yang bahkan terkadang disertai kekerasan, baik secara verbal maupun fisik.



Masalah yang telah mengakar serabut dalam sebuah hubungan, dan tak pernah sukses menemukan jalan keluar walau tlah dibicarakan sesering mungkin, adalah penyebab utama dalam panggung pertengkaran hati yang tak berujung dan berkepanjangan.

Tentu hal seperti ini tak pernah diharapkan oleh semua pasangan di dunia. Tujuan akhir dari sebuah hubungan sudah pasti peresmiannya secara sah menurut undang-undang, agama dan tradisi.


Namun tak dapat dipungkiri, banyak sekali perpaduan dua hati yang terlanjur terjun dalam ranah toxicitas relationship dan terasa terbelenggu untuk keluar.


Ujung-ujungnya ya,,,,PUTUS


Sebuah keputusan akhir yang tak bersimpati pada hati. 


Bila masa itu tiba, kenangan indah lamapun akan dihapus dari history cinta. Yang ada hanya kebencian mendalam yang sekali lagi tak bersimpati pada hati.


Bagi pasangan cinta dimanapun kalian berada. Jika serius dengan hubungan yang kini dijalani dengan hati, jadikanlah bahagia sebagai tujuan, sedikit endapkan ego pribadi agar sentosa dalam cinta.


Jika datang masalah untuk diperdebatkan dalam cinta, tak perlu alergi untuk mengedepankan rasa bersalah dan mau mengalah.


Dan demikian pula hati dipihak lain, harus bersedia menerima segala cercaan cinta yang landasannya rasa sayang dan hati yang peduli.


Tulisan ini bukanlah resep cinta, dengan dosis maha sempurna. Namun selain doa, tulisan ini bisa mujarab penangkal lara agar tak tiba.



Cara Supaya Tak Terjebak Dalam Toxic Relationship


Kenang Lagi Saat Indah Kala Cinta Baru Bersemi




Saat awal mula pacaran adalah saat terindah direntang waktu hidup umat manusia. 


Diawali manisnya rasa saat hati baru bermula mengenal cinta.

Kala itu hadir semua jenis bahagia dan besar hati. Tak terbendung hujan dan bahkan sekelas badai sekalipun.


Manusia dalam masa jaya-jayanya saat itu. Hati yang merindupun bisa hanyut dan terlelap dalam asmara yang masih baru.


Mengenang lagi saat seperti itu, akan sanggup mengubah tema hati yang sendu. Kenanglah dia diawal menjatuhkan hatinya, kenanglah saat hatimupun diam terpaku saat diikat dan dipautkan dalam cinta.


Saat itu tak ada air mata, cuma tawa canda ceria mengelilingi kalian berdua.


Temukan lagi kenangan itu, lalu bawa ketengah bara asmara yang mulai padam.


Jangan Sembunyikan Kekurangan Di Depan Pasangan




Kesalahan fatal dalam membina sebuah hubungan adalah dengan selalu berusaha menjasi sosok idaman bagi pasangan, walau harus menjauhkan segala ciri kepribadian yang melekat pada diri.


Baca juga : 3 Tanda Kamu Seorang BUCIN


Iya,


Berusaha menjadi orang lain dalam sosok yang disenangi pasangan.

Pada tahap awal tentu pola ini sukses meraih simpati. Namun sampai kapan ?

Mengingkari hati nurani bukanlah sebuah tindakan bijak dalam meniti sebuah hubungan.


Termasuk menyembunyikan segala kelemahan dan kekurangan. Niscaya suatu ketika semua aslinya tak mungkin tak bakalan tersingkap kepermukaan.


Kaget dan tentu saja kecewa, risalah hati pasangan yang merasa tertipu dalam cinta. 


Tak Perlu Mengontrol Dan Mengekang




Sudah bukan zamannya lagi cinta taat pada aturan-aturan baku yang terlalu mengikat dan membatasi.


Namun bukan berarti permisif dengan segala kebebasan hati.


Ikatan cinta dan jalinan asmara yang kuat bersimpul komitmen, hanya menuntut kesadaran hati yang telah berpenghuni dan mengharamkan datangnya hati lain untuk bertamu.


Segala aturan hanya akan menyiksa hati jika diaplikasikan secara berlebihan dan maha mengikat, apalagi pada hubungan cinta yang belum resmi dan legal.


Yang maha dibutuhkan hanya keyakinan dalam cinta. Yakin jika si dia tak bakal neko-neko, dan yakinkan pula bahwa hati anda tak akan kemana-mana. Maka hal seperti itu, akan menjauhkan kalian dari toxic relationship.



Liberal Dalam Memilih Namun Mufakat Dalam Menentukan




Tak akan ada pertengkaran yang berkepanjangan pencetus toxic relationship, jika satu selera dalam sebuah sikap dan keputusan.


Sebelum sampai ke arah sana, tentu akan nampak bias bila harus mendustakan hati dalam menilai sebuah proses.


Bukanlah masalah besar jika kalian terkadang dihadapkan pada berbagai pilihan yang mesti diambil


Kebebasan memilih adalah hak paling hakiki setiap orang, namun menentukan pilihan bersama pasangan satu rasa dan satu suara adalah cara terbijak terhindar dari segala toxic dalam hubungan.


Memilih waktu dan momen yang tepat untuk kencan di suasana candle light dinner, memilih suasana paling sempurna saat ingin mencanangkan kunjungan setengah resmi ke rumah orang tua si dia, adalah contoh soalan yang bisa diputuskan bersama secara collective kolegial.


Tak perlu mengusung sikap egois  di majelis hati. Mufakat berdua tentu lebih efektif mengusir benih perpecahan suara dalam cinta. Yang kedepan akan secara rutin mengajarkan hati untuk mendebat setiap rasa yang berbeda.


Membicarakan Masa Depan Bersama Pasangan




Saat bercengkrama berdua dalam cinta, topik bahasan paling diidamkan hati, tentu saja membahas langkah-langkah ke depan untuk sebuah masa depan hubungan.


Membicarakan masa depan, membuat hati akan saling bertemu dalam satu visi indah yang masih dalam bentuk bayangan bahkan khayalan.


Namun memperbincangkannya akan selalu memberi kehangatan bagi hati dan cinta.


Menatap sebuah masa depan berdua, akan menghanyutkan duka dan lara yang ada, dan terbebaslah kalian dari toxic relationship yang tak didamba.



Saling Memuji Dan Saling Mengingatkan

Sebuah hubungan akan menjadi payung pengharapan bagi masa depan jika di dalamnya bernaung insan-insan yang saling melengkapi kekurangan masing-masing.


Tak ada bentuk kesempurnaan yang layak disandang manusia manapun. Walaupun usaha untuk meraihnya layak disanjung dan dialamatkan pujian.


Dan lebih maha bijaksana saat hati mampu memuji segala kekurangan dan kelemahan pasangan. Menambahkan bumbu penyedap dalam bentuk teguran yang mengingatkan, maka sempurnalah keindahan cinta berkalang kagum.


Saling memuji dan mengingatkan satu sama lain, adalah bukti aktualitas hati yang sungguh-sungguh dalam membina komitmen yang tak sementara.


Jika intens dan diregulasikan dalam cinta, hubungan kalian tak akan pernah dilanda virus toxic relatioship yang mematikan hati.


Tidak Mem "Viral" kan Perbedaan



Hubungan cinta yang indah dan mesra bermuatan hati yang selalu tak anti dengan perbedaan pandangan dan sikap.


Karena sejatinya, perbedaan itulah yang menyuplai keindahan dalam memadu kasih dan asmara. Semua akan terlihat dinamis dan berkesinambungan.


Jika sesekali lahir perpecahan rasa dalam wujud pertengkaran, itu normal-normal saja adanya. Tak mungkin ada pasangan cinta tanpa pertengkaran dan pertikaian hati.


Yakin dan percaya bahwa disetiap pertengkaran ada makna lebih yang terkandung di dalamnya, yang mendewasakan hati dan cinta. Akan membuat jati diri sebuah hubungan makin kuat dan kokoh, yang mampu meluluh lantakkan segala badai dan mara bahaya cinta.


Maka tak terlalu naif bila mensikapi perbedaan dalam sudut pandang positif. Mengetengahkan perbedaan hingga viral di ranah sebuah hubungan dalam konteks mencari-cari setiap kesalahan hingga yang terkecil sekalipun, akan menyebabkan gundah hati berkepanjangan.


Apalagi mengusungnya hadir ke tengah pertengkaran, maka perbedaan bisa dianggap sebagai katalis sempurna terbentuknya sikap benci pada pasangan, dan lama-kelamaan, pertengkaran yang berkepanjangan akan abadi dan menjadi toxic dalam sebuah relationship.


Cepat sadarkan hati !


Bukankah selalu ada pelangi setelah badai.


Putus Bukan Solusi Terbaik




Jika keterpaksaan kondisi membuat kalian berada dalam kondisi pertengkaran berkepanjangan dan memelahkan hati, maka mencari solusi terbaik mesti dijadwal selekas mungkin.


Berlama-lama berada dalam toxic relationship akan membuat cinta tergadai dan tak tertebus lagi.

Akan banyak pilihan tentunya. Lebih bijak mengutamakan keselamat hubungan dari pada harus berakhir dengan kata PUTUS.


Metoda diatas dapat dicoba dan tak ada salahnya. Siapa tau toxic relationship yang mendera bisa minggir dan terpinggirkan hingga kabur dan tak kembali.




M💓💓E💓💓S



Share this:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini