Alasan Yang Tepat Untuk Mengakhiri Sebuah Hubungan

Relasi hati yang terbentuk atas dasar cinta adalah sebentuk persekutuan yang dominan melibatkan perasaan dan emosi. Kualisi ini flatformnya adalah syahwat  ketertarikan, yang tertuang dalam piagam jatuh cinta.  Entah itu pengaruh pada pandangan pertama, atau proses lobby politik cinta yang bersinergi dengan upaya penjajakan dan pendekatan yang paling substansi.

Hanya satu yang pasti, jatuh cinta adalah kampanye rasa yang bertujuan akhir menduduki kursi pelaminan

Cinta mewajibkan dua fraksi hati untuk saling menyatukan visi dan misi dalam upaya mengentaskan kemelaratan hati dan kemiskinan rasa dalam cinta. Program-program unggulan rasa mesti diproyeksikan dalam rindu yang berkesinambungan.  Setiap hati wajib terintegrasi dalam satu kesatuan angan dan tujuan. Begitulah wacana cinta paling strategis dan tepat sasaran.


Namun ditengah gencarnya praktek-praktek perhatian dan romantisme unggulan, muncul silang pendapat yang berpotensi memecah belah bahkan membahayakan proses legitimasi sebuah hubungan. Penyimpangan rasa dalam cinta, atau perbedaan pandang yang tak mungkin disatukan lagi, adalah contoh-contoh kasus yang mengakibatkan pecah kongsi dan pecah kualisi hati.


Proses pembubaran kualisi cinta dianggap merupakan langkah paling strategis demi terjaganya stabilitas hati dan perasaan. Karena kerja sama dalam membangun sebuah hubungan sudah tak lagi berorientasi pada nilai-nilai luhur kebahagiaan.


Perangkat-perangkat rasa yang terlibat dalam proses pembangunan relationship tak pelak mesti segera di reshuffle. Kedaulatan cinta sudah tak lagi memberi sumbangsih dalam bentuk tawa dan canda.


Hati memilih maju dengan kendaraan ego pribadi. Walau remah-remah kenangan masih menjadi komoditi unggulan untuk dibayangkan dalam keadaan kangen.


Begitulah akhir maklumat cinta. Disaat sebuah hubungan tak lagi memiliki prospek yang cerah untuk masa depan hati. Tujuan utama untuk melahirkan bahagia dalam kadar sempurna telah gagal terealisasi dan teraplikasi.


Memilih putus, berhenti dan mengakhiri jalinan komitmen yang masih dalam tahap awal sudah tak mungkin ditawar-tawar lagi. Dari pada nurani merana dalam toxic berkepanjangan, memerdekakan hati dari cinta bukanlah sebuah dosa dan kesalahan.


Mending putus dan berakhir, dari pada dilanjutkan ke arah bencana hati yang lebih besar.

Berikut ini adalah regulasi fraksi dewan cinta, yang menuangkan rasa peduli pada keadaan yang merugi dalam menjalani seutas relationship. Bukan himbauan untuk mengakhiri cinta, melainkan aturan main paling logis untuk meningkatkan ke-sentosaan dan kesejahteraan hati dihari depan.


Alasan Yang Tepat Untuk Mengakhiri Sebuah Hubungan


Perbedaan Agama Sebagai Sumber Lahirnya Beragam Perbedaan Lainnya


Mari sedikit serius!

Pernikahan beda agama di Indonesia sesungguhnya masih menjadi perdebatan praktisi-praktisi hukum.  Karena kita hidup di negara yang multi etnis serta multi kepercayaan atau agama.


Tiap-tiap agama memiliki aturan sahih yang mewajibkan umatnya patuh dan tunduk pada aturan syariat agama masing-masing. Seperti di Islam dimana seorang pria boleh menikah dengan wanita manapun, walaupun beda agama. Akan tetapi wanita muslim dilarang keras bahkan tidak diperbolehkan menikah dengan pria yang beda agama.


Lain lagi bagi penganut agama katolik dan kristen. Pernikahan beda agama sangatlah tidak dibolehkan sama sekali. 


Pada dasarnya payung hukum terkait pernikahan beda agama ini sebenarnya sudah ada. Namun tidak ada yang mengatur secara spesifik mengenai pernikahan beda agama. Sehingga ada semacam kekosongan hukum. 


Bila ingin tau lebih lanjut, mengenai aturan-aturan perundang-undangan mengenai pernikahan beda agama, dapat di baca di sini


Ternyata nikah beda agama itu sungguh merepotkan. Walau ada beberapa diantara publik figur di negeri ini yang menikah beda agama, namun itu tidaklah dapat dijadikan acuan maupun teladan untuk dicontoh. Terlalu banyak perbedaan tajam yang akan timbul nantinya.


Singkat cerita, jika pernikahan beda agama saja tidak dianjurkan, apalagi cuma sekedar membina sebuah hubungan cinta yang sifatnya belum ada kepastian permanen atau tidaknya. Belum lagi timbulnya pertentangan di tengah-tengah keluarga. Sungguh suatu hal yang tak bisa tak diambil pusing begitu saja.


Bukankah legalitas sebuah hubungan mesti ada campur tangan keluarga di dalamnya? 

Dari pada nanti menjadi beban hati yang sarat luka dan kepedihan, mending STOP! Jatuh cinta memang urusan hati, namun logika yang mengetengahkan pandangan serta prospek kedepan tak boleh juga di cuekin. Hati pasti ingin sebuah hubungan langgeng yang bisa dibawa melangkah jauh hingga ke depan. Jika disana ada sumber malapetaka dan prahara, mundur dan memutar haluan hati adalah langkah paling bijaksana.


Mengalami Kekerasan Baik Secara Verbal Maupun Fisik


Atas dasar dan alasan apapun, cinta dalam sebuah hubungan  pasti mengharamkan adanya kekerasan dan perundungan. Baik kekerasan yang dilakukan secara verbal maupun kekerasan fisik.


Cinta tak pernah bermaksud permisif pada setiap kesalahan kekasih apalagi dalam bentuk kekerasan. Cinta juga tak pernah berniat membutakan hati untuk menerima segala cerca tak pantas dan main tangan si dia.


Cinta artinya memberi bahagia. Jika di dalam sebuah hubungan ada kekerasan yang menyakiti hati dan fisik, entah cinta seperti apa yang dimaksud.


Jangan takut untuk memberi akhir dan pada kata penutup pada kisah cinta yang sungguh laknat dan tak ada akhlak. Cerita cinta yang ada kekerasan di dalamnya sungguh menyalahi regulasi asmara.


Berhenti dan mengusir dia selamanya dari ruang rindu hati, adalah langkah paling patriotik bagi kemuliaan hati. Karena hubunganmu sudah tak sehat lagi, terutama bagi hati dan sekutu-sekutunya.


Si Dia Mulai Selingkuh Dan Mengkhianati Cinta


Kata-kata selingkuh dan pengkhianat cinta sebenarnya sudah malang melintang di khasanah dunia percintaan. Pelakunya rata-rata tak memiliki martabat setia dalam menjaga keutuhan hubungan.


Mereka tak ragu berpindah dari satu dahan cinta ke ranting rindu lainnya. Bagi mereka cinta dan hubungan tak perlu diurus se serius mungkin. Toh masih banyak hati lain untuk disinggahi dan ditaklukkan. 


Sungguh-sungguh bejat dan laknat bagi cinta.

Jika di hubunganmu hadir kekasih hati seperti ini. Jangan ragu untuk memecat dia tanpa pesangon cinta.


Keluarga Dan Orang Terdekat Tak Pernah Mendukung


Seperti dijelaskan di atas, bahwa legalitas sebuah hubungan ditentukan dengan adanya keterlibatan atau campur tangan keluarga di dalamnya. Bahkan, orang-orang terdekat seperti handai taulan dan kerabat maupun teman-teman dekat, layak memberi andil akan keberlangsungan hubungan cintamu.


Saat hubungan menyumbang bahagia, orang-orang pertama yang layak ditulari tentu keluarga dan orang-orang terdekat. Begitu pula halnya jika kamu tersandung kasus toxic dalam relationship, golongan manusia yang maju lebih duluan melerai resah dan dukamu tentu mereka juga.


Hadirnya mereka dalam suksesi hubungan, bukan sebuah bentuk campur tangan asing yang akan me rong-rong kedaulatan cinta. Hadirnya mereka adalah bentuk lain dari sebuah rasa perhatian akan nasip cinta dan masa depan hubunganmu.


Disaat mereka tak lagi memberi restu dan kepedulian, boleh dibilang itu malapetaka bagi kisah cintamu. Ekspektasi mereka mungkin telah terkangkangi oleh sikap picik si dia yang barangkali tak sportif pada cinta.


Dan keras kepalamu karena cinta dan takut kehilangan, telah serta merta menghapus segenap harap mereka pada bahagiamu nanti. Mereka sudah tak setuju dan  tak peduli, baiknya kemasi hatimu. Berpihak pada harap mereka bukan keputusan yang salah.


Yang tidak benar adalah sikapmu yang terlalu menaruh percaya pada kekasih yang tak berguna.


Saat Saling Percaya Sudah Berakhir


Dalam sebuah hubungan perlu pondasi yang kuat dalam bentuk sikap saling menghargai dan saling percaya. Percaya bahwa dia tak akan neko-neko, dan dia pun percaya bahwa kamu adalah jodohnya dunia akhirat.


Saling percaya dapat mengikis segala keraguan akan masa depan cinta. Membuatnya selalu eksis di tengah-tengah hubungan adalah sikap berbudi bagi hati yang selalu rindu bahagia.


Terlebih bagi hubungan yang diatur jarak dan waktu alias Long Distance Relationship (LDR). Rasa saling percaya wajib ada, dan tidak boleh tidak. Saling percaya bisa mendekatkan jarak, serta meningkatkan kualitas rindu bagi cinta.


Jika saling percaya sudah sirna dan nyaris punah dalam hubungan. Mungkin itu alarm penanda bagi sikapmu. Keberlangsungan hubungan sudah tidak ada artinya lagi. Kebahagiaan jangan diharap lagi.


Ajukan saja mosi tidak percaya, impeachment dia dari kursi kekasih hati.

Kalian Sudah Tidak Saling Mendoakan


Saling mendoakan untuk merelakan
pexel.com

Jika hati sama-sama berharap membawa hubungan hingga hari raya cinta, saling menguatkan dan saling mendoakan merupakan aksi nyata paling menyumbang yakin pada kapabilitas cinta. Tapi bukan saling berdoa untuk merelakan.


Cinta perlu dikuatkan nyalinya untuk menebas segala keraguan. Cinta perlu dikencangkan tali pengikatnya agar tak terurai dari simpulan. Cinta perlu dibubuhi bumbu penguat rasa dalam sujud dan doa di sepertiga malam.


Saling mendoakan agar cinta jauh dari bencana dan mara bahaya, adalah aktifitas rutin yang wajib digelar tiap-tiap jiwa penghuni sebuah jalinan kasih dan cinta. Melibatkan Tuhan dalam rencana kedepan sungguh bijaksana dan maha mulia.


Tapi lain halnya bila penghuni tak tetap dalam sebuah hubungan, sudah saling mendoakan untuk merelakan. Hati yang sudah tak berharap lagi adanya rasa, adalah buah kecewa dan ke tidak yakinan.


Dan lebih parah lagi, bila sudah tak ada lagi rutinitas saling mendoakan dalam relasi hati. Kehancuran hubungan mungkin hanya tinggal menunggu waktu. Nasip cinta akan tidak menentu lagi. Maka menganggurlah hati dari cinta.


Menyudahi hubungan selekas mungkin sudah tak perlu pertimbangan lagi. Ngapain capek-capek menahan hati, jika kadar gairah asmaranya telah terenggut dalam kata benci dan putus asa.


Mengakhiri sebuah hubungan yang tak lagi me-presentasikan bahagia dalam kadar sempurna bukanlah langkah keliru bagi hati. Hubungan cinta yang baik membuat penghuninya betah berlama-lama membina asa. Jika hal itu sudah musnah dan tak ada lagi, maka berhenti dan mengundurkan diri adalah sikap paling maha bijaksana bagi ke kokohan hati.






M💔💔E💔💔S


Share this:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Jenuh Dalam Menjalani Hubungan Ini Dia Penangkalnya