Loveholic Modernisasi Filsafat Cinta Plato

Please jangan gagal paham! Kita tak sedang membahas album baru boyband korea NCT 127. Anggap saja kebetulan semata. Loveholic dimaksud adalah kabiasaan ataupun tabiat seseorang dalam pengaplikasi rasa. Ya, tentu saja rasa tersebut CINTA, barang abstrak bernilai kegilaaan.


Saking cintanya pada cinta seorang filsuf Yunani berinisial PLATO membeberkan filsafatnya tentang cinta. "Cinta adalah kegilaan (Devine Madness) dan orang yang sedang jatuh cinta adalah orang gila." Kini kegilaan tersebut kita labeli dengan diksi modern bernama LOVEHOLIC.


Filsafat cinta Plato


Dalam buah fikirannya akan cinta, Plato menerbitkan filsafat yang bisa saja diperdebatkan. Berhubung Plato tak hidup di zaman kita, silahkan saja debat di kolom komentar ya! Pada intinya Plato mengkategorikan 3 kegilaan cinta (loveholic) tertanam dalam diri manusia. Apa saja itu, let's check this out!


1. Eros (Cinta Jasmaniah)

Eros  merupakan cinta paling dasar bahkan umum pada manusia. Dari zaman purba hingga era modernisasi perilaku ini tak pernah mengalami proses upgrade apalagi pemutakhiran data.


Cinta secara jasmani lebih mengedepankan ketertarikan fisik. Keindahan, kecantikan, serta kemolekan tubuh merupakan piranti utama pendulang kagum. Cinta hanya diproduksi seharga objek keindahan pemuas ketamakan nafsu. Nilai orientasi tertingginya adalah seks.


Para pejantan tak perlu nalar khusus mengartikan ini. Tabiat mereka telah terbaca oleh Plato sejak lama. Dada montok plus paha mulus santapan konak mereka berbendera jelalatan. Kalian tau kenapa tik tok ramai? Karena di sana banyak diperjual belikan kemolekan tubuh wanita secara tak berbayar. Pria pasti tak kedipkan mata pada "kebahenolan". Mereka jatuh cinta, sayang cuma sebatas eros. Tampilan fisik yang memang menggoda.


2.  Philia (Cinta Persahabatan)

Philia
pexel.com

Philia bermakna persahabatan atau persaudaraan yang erat, karena jarang dikasi kendor ^wkwkwckk.

Mungkin bagi teman-teman pemeluk agama kristen (saya pakai kata mungkin takut salah, karena saya muslim), sudah tidak asing dengan istilah philia ini. Karena dalam alkitab sering disampaikan bentuk cinta ini.

Di sana banyak sekali terangkum tentang urusan cinta sesama manusia, penjagaan, penghormatan serta belas kasihan bagi sesama manusia. 

Philia dan bentuk lain dari kata nama Yunani ini terdapat di seluruh Perjanjian Baru. Penganut Kristian sering digalakkan untuk mengasihi sesama mereka. Philadelphia (cinta persaudaraan) muncul beberapa kali, dan philia (persahabatan) muncul sekali dalam James.

Lha situ kok tau katanya muslim? Makanya banyak baca bos, jangan tik tokan doang. Biar hidup ente lebih berisi perbanyaklah membaca. Setelah itu selingi hura-hura sah saja. Bukan selingi rebahan all day long ya!

Baca juga : 15 Hal Yang Mesti Dilakukan Sebelum Usia 30

3. Agape (Cinta Ketuhanan)

Agape Cinta ketuhanan
pexel.com

Agape merupakan cinta level tertinggi eksis di diri manusia. Cinta yang diidentikkan pada sang khalik pencipta semesta raya. 

Cinta jenis ini tak bersyarat, tidak mementingkan diri sendiri, tanpa batas, tak egois dan tanpa memandang fisik apalagi seks. 

Lalu, kenapa Plato memberi plakat "gila" pada cinta? Entahlah. Mungkin paragraf berikut punya jawabnya. 

Napa "mungkin" lagi? Serah gue dong, gak usah banyak bacot, baca aja udah!

Pada dasarnya kegilaan versi Plato dapat diterjemahkan ke dalam dua kategori.

  • Kegilaan karena sakit jiwa. Dimana orang pengidap ini dapat dikatakan menderita gangguan jiwa (bukan gangguan asmara). 

  • Kegilaan ilahiah. Kita jelaskan saja dengan contoh seperti workaholic (gila kerja) atau shopaholic (gila belanja). Kalau masih beban keluarga jangan sok-sok an shopaholic ya, workaholic dulu mendingan!


Nah, jika cinta itu kegilaan, orang jatuh cinta tergolong gila yang mana?

Orang jatuh cinta tergolong pengidap kegilaan ilahiah. Makanya kebanyakan orang jatuh cinta mampu berbuat sesuatu yang terkadang tak tertera di nalar sehat. Mereka rela melakukan apa saja demi cinta. Gilanya ada yang bersedia tulus iklas bunuh diri demi cinta. Gila gak tuh? Ada bunuh diri faktor kesengajaan lantaran ditinggal kekasih, ada pula yang tak mau makan hingga kelaparan akut lalu mati, lantaran menanggung beban kecewa dighosting cinta.


Plato juga merumuskan bahwa cinta dapat bersampak positif bagi seseorang, sialnya dampak negatifnya juga ada. Bahkan bukan saja pada diri si pencinta tetapi juga pada orang penampung hasrat cinta itu sendiri.


Perihal cinta tersebut dikategorikan dalam 2 kelas.

  • Aprodhite Pandemus, tolak ukurnya jasmaniah untuk mencari keindahan dan kesenangan fisik.

  • Aprodhite Urania, cinta yang sudah mengalami proses upgrade. Tidak berhenti di soalan fisik semata, tapi telah merambat hingga nurani atau batiniah.

Dari aprodhite urania ini lalu memunculkan filsafat baru berjuluk Platonic Love, dengan ciri khusus antara lain :

  • cinta tanpa hasrat jasmaniah
  • Tanpa berharap balasan
  • Tanpa hasrat memiliki secara fisik
  • Tanpa keterikatan emosional

Maka kegilaan tabiat versi Plato itulah cinta acap mangkir menuju akal sehat. Kaum milenial memberi julukan bucin, sedangkan mahacinta ikut menyamakan persepsi dengan diksi berbeda. Kali ini bertajuk loveholic.


Sekarang mari kita move on dari Plato!

Definisi Kata Loveholic 

Love dalam bahasa inggris sudah pasti terjemahannya "cinta" dalam bahasa Indonesia. Gak perlu didebat, gak setuju bikin aja kamus sendiri!


Untuk akhiran kata berujung holic ternyata punya definisi sendiri. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat dimaknai addicted atau ketergantungan dan ketaggihan maha parah terhadap sesuatu hal.


Maka secara resmi loveholic dapat diartikan sebagai sifat ketergantungan maupun ketagihan pada cinta. Gila juga sih. Tak salah bila kita anggap istilah satu ini merupakan modernisasi dalam diksi. Meskipun pengaplikasian di lapangan masih bersifat identik.


Buktinya hingga kini masih ada manusia bunuh diri ulah cinta. Masih ada insan lupa daratan, lupa makan, mandi, tidur hingga ibadah karena cinta. Cinta memang segila itu. Penyakit gila tanpa wadah pengobatan rumah sakit. Pengidapnya kita panggil saja bucin radikal alias bucin garis keras.


Apakah loveholic bisa kita samakan dengan bucin? Bisa. Sama saja menurut saya. Pengidap loveholic memiliki ciri serupa bucin. Secara garis besar ada 3.


  • Selalu hanya dia dan tentang dia (kekasih)
  • Rela melakukan apa saja demi simpati si dia
  • Friendship Distancing

Untuk versi lengkapnya Kalian bisa baca di sini


Sesungguhnya jatuh cinta itu masa nan indah. Siapa yang dilandanya tertular bahagia dalam level sempurna. Setelah jatuh tak salah bermimpi memiliki cinta. Ia ada memang untuk dirasa, diraih agar hadir mengisi ruang kosong dalam hati.


Namun kenapa cinta bisa membuat seseorang gila? Jawabnya sederhana, karena manusia terlalu bodoh dalam berharap pada manusia lain. Kenapa tak berharap pada tuhan sang pencipta. Dialah sang maha kuasa pembolak balik hati manusia.


Kenapa harus gila ulah cinta? Kuantitas jodoh cukup available di dunia. Cinta tak hanya bisa diakselerasi pada satu orang. Jika gagal maupun mendapat penolakan, artinya masih ada cinta lain untuk ditemukan. Kenapa terlalu berharap pada satu.


Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia (Ali Bin Abi Thalib)



M💕💕E💕💕S






Share this:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Rahasia Pria Yang Jarang Diketahui Wanita

Apa Itu Stashing Dalam Hubungan Kenali Tanda-Tandanya

Kejantanan Pria Dapat Diukur Dengan 5 Hal Ini